5 Pencegahan dan Penanggulangan Kerusakan Hutan Akibat Faktor Abiotik
Perlindungan & pengamanan hutan adalah suatu kegiatan yang memiliki bentuk dan tujuan buat mencegah dan membatasi kerusakan hutan, tempat hutan & output hutan, yg ditimbulkan sang perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit serta mempertahankan & menjaga hak-hak negara, masyarakat & perorangan hutan, kawasan hutan, output hutan, inventasi & perangkat yg herbi pengelolaan hutan.
Pada dasarnya terdapat beberapa yg mengalami keruskan hutan akibat faktor abiotik juga biotik (sosial). Oleh sebab itu diperlukan tindakan pencegahan & penanngulan terhadap kawasan hutan eksklusif.
Pada kesempatan ini kita akan membahas pencegahan dan penanngulan kerusakan hutan akibat faktor abiotik. Dimana faktor ini tidak semuanya bisa dikendalikan.
Menurut Sila dan Nuraeni (2009) bahwa tanda-tanda kerusakan lantaran faktor ini bisa diindikasikan jika tanda-tanda yg nampak secara menyeluruh pada luasan dengan jenis pohon yang sama. Sedangkan bila tanda-tanda agresi patogen biasanya hanya ditemukan satu, dua atau sebagian saja yang menampakkan gejala.
Berdasarkan hal diatas, terdapat beberapa teknik atau cara pencegahan dan penanggulangan terhadap faktor abiotik penyebab kerusakan hutan, sebagai berikut.
1. Suhu & Penyinaran Tinggi
Untuk mengendalikannya, kita memerlukan naungan pada persemaian berupa atap, sarlon atau pohon-pohon pelindung. Dan menaruh perlakuan taraf semai menerima sedikit sinar surya penuh.
Dua. Curah Hujan
Faktor ini jua sama perlakuannya menggunakan faktor yg pertama yaitu memberikan perlindungan berupa sarlon karena bisa memecahkan butir-buah air hujan menjadi lebih kecil sehingga nir membahayakan persemaian.
Tiga. Angin
Faktor ini bisa dikendalikan menggunakan menanam jenis-jenis pohon menggunakan sistem adonan, menannam pohon dengan jarak yang kedap dalam pinggir hutan yang berbatasan dengan tanah terbuka. Dan membangun penjarangan atau pemangkasan di pada hutan (bukan di pinggir), sehingga bisa menghasilkan pohon-pohon yg kekar.
4. Polusi Udara
Faktor yg diakibatkan sang beberapa pabrik ini bisa dicengah menggunakan membersihkan uap pabrik gas-gas beracun atau paling sedikit menurunkan konsentrasinya sampai di bawah konsentrasi yang membahayakan, berupa saringan, melarutkan, memanaskan, & menetralisir limbah berbahaya.
5. Api
Faktor ini dapat dicengah melalui upaya yg dilakukan pada fase sebelum insiden berlangsung. Adapun beberapa tindakan yang diharapkan yaitu membuat peta kerawanan kebakaran, memantau gejala rawan kebakaran, penyiapan regu pemadam, membentuk menara pengawas, menciptakan jalur sekat bakar, penyuluhan dan menciptakan organisasi pemadam kebakaran hutan & huma.
Penutup
Pencegahan dan Penanggulangan Kerusakan Hutan Akibat Faktor Abiotik bisa dilakukan sinkron menggunakan jenis faktor abiotik yang terjadi pada suatu tempat eksklusif, seperti penerangan sebelumnya.
Sekian artikel yang membahas mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Kerusakan Hutan Akibat Faktor Abiotik, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Sila, M. & Nuraeni, S. 2009. Buku Ajar Perlindungan & Pengamanan Hutan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan