Gambaran Umum Tanaman Lengkuas

Lengkuas

Botani Tanaman Lengkuas

Lengkuas merupakan tanaman tegak yang tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter. Ada 2 jenis lengkuas yang dikenal yaitu varietas dengan rimpang berwarna putih dan merah. Tanaman ini mempunyai akar yang tak teratur. Pada lapisan luar terdapat kulit tipis berwarna coklat sedangkan di bagian tangkai yang terbentuk umbi berwarna merah. Bagian dalam berwarna putih dan jika dikeringkan menjadi kehijau-hijauan. Lengkuas memiliki batang pohon yang terdiri atas susunan pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas juga muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga memiliki aroma yang khas (Anonim, 1999).

Klasifikasi tanaman lengkuas menurut Anonim (1999), sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

SubKindom : Tracheobionta

Superdivisi   : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas       : Zingiberidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Alpinia

Spesies         : Alpinia purparata K. Schum

Habitat

Tanaman lengkuas dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, kurang lebih 1200 meter di atas permukaan laut. Curah hujan tahunan di daerah tempat tumbuh berada pada kisaran 2500-4000 mm/tahun. Bulan basah (di atas 100 mm/tahun) lamanya antara 7-9 bulan, sedangkan bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) lamanya antara 3-5 bulan. Suhu berkisar antara 250-290 C, kelembapan udara sedang, dan intensitas penyinaran tinggi (Anonim, 2000).

Tanaman ini cocok di budidayakan di jenis tanah latosol merah coklat, dan aluvival. Tekstur tanah dapat bervariasi antara lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, dan lateristik. Kedalaman air tanah sekitar 50-100 cm dari permukaan tanah. Kedalaman perakaran antara 10-30 cm dari permukaan tanah. Tingkat kesuburan tanah harus berada pada kisaran sedang-tinggi dengan sistem pengairan yang baik (Anonim, 2000).

Manfaat Lengkuas

Tanaman ini dikenal sebagai penghasil bahan pewangi dan penambah flavor masakan. Rimpang yang muda dan segar dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan masakan. Rimpang lengkuas yang berwarna putih pemanfaatannya banyak digunakan pada bidang pangan. Rimpang lengkuas selama ini dikenal sebagai pengempuk daging dalam masakan dan digunakan sebagai salah satu rempah berbagai jenis bumbu masakan tradisional Indonesia (Heyne, 1987).

Lengkuas merah biasanya digunakan sebagai bahan baku pengobatan. Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya disebutkan, bahwa lengkuas merah mempunyai sifat antijamur dan antikembung. Secara tradisional sejak zaman dahulu, parutan rimpang lengkuas kerap digunakan sebagai obat penyakit kulit, terutama yang disebabkan oleh jamur serta dapat digunakan sebagai antilarva (Anonim, 2000).

Kandungan Kimia

Tanaman ini dikenal mengandung lebih kurang 1% minyak atsiri berwarna kuning kehijauan yang terutama terdiri dari metil-sinamat 48%, sineol 20%-30%, eugenol, kamfer 1%, seskuiterpen, dan δ-pinen (Mc vicar, 1994). Selain itu, lengkuas juga mengandung resin yang disebut galangol, kristal berwarna kuning yang disebut kamferida yang galangin, kadinen, heksabridrokadalen hidrat, kuersetin, amilum, dan beberapa senyawa flavonoid (Anonim, 2000).

Komponen bioaktif rempah-rempah, khususnya dari golongan Zingiberaceae yang terbanyak yaitu dari jenis flavonoid yang merupakan golongan fenolik terbesar dan terpenoid. Pada golongan flavonoid dikenal golongan flavonol. Komponen flavonol yang banyak terbesar pada tanaman misalnya yang terdapat pada lengkuas adalah galangin, kaemferol, kuerstin, dan mirisetin. Salah satu golongan flavonoid adalah kalkon. Kalkon adalah komponen yang berwarna kuning terang. Komponen laiinya yang ditemukan pada Alpinia adalah flavonon yang dikenal sebagai senyawa yang bersifat fungistatik dan fungisida (Anonim, 2000).

Sumber:

Anonim. 1999. Lengkuas. www.iptek.net.id/ind/cakra_obat.

Anonim. 2000. Apinia galanga (L). Sw. www.plants.usda.gov/cgi_bin.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Terjemahan. Balitbang Kehutanan. Yayasan Sarana                 Wana Jaya. Jakarta.

Mc Vicar, J. 1994. Jekka's Complete Herb Book. Kyle Cathie Limited. London

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel