3 Jenis Bahan Pengawet Kayu Berdasarkan Bahan Pelarut

Pada artikel sebelumnya yang mengulas tentang 3 perusak kayu oleh mahluk hidup , menceritakan bahwa untuk mengatasi perusak kayu dapat dilakukan dengan bahan racun (bahan pengawet). Pada kesempatan ini, kita akan membahas tuntas bahan pengawet melalui jenisnya berdasarkan bahan pelarutnya.

jenis

Sebelum itu, apa sih pengertian bahan pengawet itu? Menurut Dumanauw (1990) menyatakan bahwa bahan pengawet itu adalah bahan-bahan kimia yg sudah ditemukan oleh beberapa pakar/peneliti dan sangat meracun terhadap mahluk perusak kayu. Bahan pengawet ini disusun sang unsur-unsur, antara lain arsen (As), tembaga (Cu), seng (Zn), fluor (F), chroom (Cr) & lain sebagainya.

Dalam pembuatan bahan pengawet kayu dibutuhkan berbagai kondisi, diantaranya (Dumanauw, 1990) :

  1. Mempunyai sifat racun terhadap mahluk hidup perusak kayu.
  2. Mempunyai kemampuan untuk mudah masuk dan tetap tinggal di dalam kayu.
  3. Bersifat permanen tidak mudah luntur atau menguap.
  4. Bersifat toleran terhadap bahan-bahan lainnya, seperti cat/finishing, perekat, logam, dan lain sebagainya.
  5. Tidak mempengaruhi kembang susut kayu.
  6. Tidak merusak sifat-sifat kayu
  7. Tidak mudah terbakar maupun mempertinggi bahaya kebakaran.
  8. Tidak berbahaya pada mahluk hidup lainnya (manusia dan hewan peliharaan).
Ketika kita sudah tahu syarat apa saja yang diperlukan pada bahan pengawet itu, selanjutnya kita akan memahami jenis bahan pengawet kayu berdasarkan bahan pelarutnya.

1. Larut Air

Pelarut yang menggunakan air normal (biasa) menjadi dasar bahan pengenceran yg sifatnya nir mengotori kayu. Pelarut ini memiliki sifat-sifat, antara lain penetrasi & retensi bahan pengawet cukup tinggi masuk dalam kayu & penggunaannya gampang serta dapat diawetkan dalam jumlah besar (Dumanauw, 1990).

Pada umumnya buat bahan pengawet ini digunakan buat jenis kayu yg dimanfaatkan menjadi perabot tempat tinggal tangga.

2. Larut Minyak

Pelarut ini membutuhkan minyak sebagai bahan pengencernya yang bersifat daya cegah terhadap mahluk perusak kayu cukup baik. Adapun sifat lain dari pelarut ini adalah menolak air, daya pelunturannya rendah, memiliki bau tidak enak, merangsang kulit (alergis), dan warnanya gelap (Dumanauw, 1990).

3. Bahan Pengawet berupa Minyak

Pada umumnya sih bahan pengawet ini jarang dibahas, lantaran memilki sifat yg sama menggunakan bahan pengawet larut minyak. Sehingga bahan pengawet ini bisa diencerkan dengan pelarut macam-macam minyak. Dimana penggunaan bahan pengawet ini dianjurkan dijauhkan berdasarkan interaksi menggunakan manusia.

Penutup

Jenis bahan pengawet kayu dari bahan pelarut adalah larut air, larut minyak, & bahan pengawet berupa minyak. Berdasarkan tiga jenis itu, yg mempunyai keamanan yang tinggi terhadap manusia yaitu bahan pengawet larut air.

Sekian artikel yang membahas tiga Jenis Bahan Pengawet Kayu Berdasarkan Bahan Pelarut, semoga bermafaat bagi para pembaca.

"Salam Lestari"

Sumber :

Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta.

Author : Lamboris_Pane

Editor : panehutan

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel