Seperti Apa Sih Tumbuhan Binuang?

Tumbuhan ini tumbuh pada tipologi lahan mineral dengan ketinggian tempat 0-600 m dari permukaan laut (dpl). Tumbuhan ini mempunyai ciri-ciri yaitu, tinggi pohon dapat mencapai 45 m, diameter batang mencapai 30 cm, dan panjang serat 1536 mikro meter (Rahmayanti et al, 2012).

seperti

Tumbuhan ini mempunyai penyebaran secara alami pada daerah Malaysia, Papua Nughini, dan Indonesia. Pada wilayah Indonesia ini tersebar pada daerah Kalimantan, Sumater, Sulawesi, dan Irian Jaya.

Pohon Binuang ini mempunyai beberapa nama daerah anatara lain benuang, benuang bini, bunuang bini (Kalimatan), Wenuang, benua motutu (Sulawesi), Kapu, tina, walada (Maluku), Buwer, Jare (Irian Jaya), binuang, benuwang (Sumatera). Dan nama latin pohon binuang yaitu Octomeles sumatrana Miq. Adapun klasifikasi taksonomi pohon binuang ini, sebagai berikut.

Kingdom : Plantea

Divisio    : Angiospermae

Famili     : Datiscaceae

Genus     : Octomeles

Spesies    : Octomeles sumatrana Miq.

Pohon ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku korek api, peti, plywood, moulding, dan pulp.

Pohon binuang ini dapat dibudidayakan menggunakan sistem silvikultur, antara lain.

1. Penanganan Benih

Penangan benih ini merupakan kegiatan silvikultur yang terdiri dari 4 kegiatan. Yaitu (1) Pengumpulan benih ialah pengunduhan benih dilakukan dengan cara memanjat atau memungut buah yang jatuh dari pohon. (2) Ekstraksi benih yaitu kegiatan menjemur benih untuk mengeluarkan biji dengan sendirinya. (3) Jumlah buah atau biji adalah kegiatan penyimpanan buah sementara waktu pada kantong kedap udara. Dan (4) Penyimpanan benih adalah kegiatan penyimpanan buah untuk benih pada wadah plastik dengan suhu rendah sekitar 2-4 0 C (Rahmayanti et al, 2012).

2. Pembibitan

Kegiatan pembibitan binuang dilakukan secara generatif melalui media tabur terdiri dari campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1. Dan Pembibitan dapat dilakukan juga secara vegetatif melalui teknik KOFFO (Komatsu Forda Fogging Cooling) system.

Menurut Rahmayanti et al (2012) menyatakan bahwa KOFFO system merupakan teknologi perbanyakan bibit asal stek pucuk secara massal yang dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan jenis-jenis dipterokarpa dan jenis pohon lokal lainnya.

3. Penanaman dan Pemeliharaan

Penanaman pohon binuang ini tidak membutuhkan tumbuhan penaung atau bebas naungan, sehingga pohon binuang ini disebut dengan jenis pohon intoleran. Dan kegiatan pemeliharaan terdiri dari penyulaman tanaman yang mati atau kerdil pada tahun pertama, penyiangan gulma, dan pemberian pupuk sesuai standarnya.

Penutup

Tumbuhan ini mempunyai ciri-ciri yaitu, tinggi pohon dapat mencapai 45 m, diameter batang mencapai 30 cm, dan panjang serat 1536 mikro meter.

Sekian artikel yang membahas tentang Seperti Apa Sih Tumbuhan Binuang? semoga bermanfaat bagi para pembaca.

"Salam Lestari"

Sumber :

Rahmayanti et al. 2012. Jenis Alternatif Penghasil Pulp di Wilayah Riau. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta.

Author : Lamboris_Pane

Editor : panehutan

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel