Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Sebangau
Taman nasional sebangau atau sering disingkat dengan TNS merupakan salah satu kategori taman nasional yang mempunyai nilai ekowisata. Dimana ekowsiata ini diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mengkonsevasi keanekaragaman hayati yang terdapat pada taman nasional tersebut sekaligus menjadikan mata pencarian warga sekitar itu sendiri.
Dalam pengelolaan dan pemanfaatannya diserahkan pada warga sekitar dengan lindungan dinas parawisata dan kebudayaan. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan warga sekitar terhadap Taman Nasional Sebagau, sebagai berikut.
Konservasi Ekosistem
Kawasan TN Sebangau merupakan kawasan konservasi ekosistem gambut yang salah satu ekosistem yang kondisinya masih baik dibandingkan dengan daerah sekitarnya dan mempunyai peranan penting sebangai gudang penyimpanan karbon dan pengatur tata air di kabupaten Katingan, Pulang Pisau, dan kota Palangka Raya.
Oleh karena itu kestabilan ekosistem merupakan salah satu faktor penentu kulaitas hidup manusia, baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun global. Didalam kawasan TN Sebangau terdapat kenanekaragaman flora fauna khas. Namun demikian hutan rawa gambut merupakan ekosistem yang rentan, artinya hutan di kawasan TN Sebangau sangat mudah rusak dan sangat sulit dikembalikan lagi ke kondisi awalnya.
Konservasi Keanekaragaman Hayati
Menurut Pusat Penelitian Biologi LIPI (2006) menyatakan bahwa ekosistem hutan rawa TN Sebangau mengandung keanekaragaman hayati jenis flora yang unik seperti pohon ramin, jelutung, balangeran, bintangur, dan menjalin. Umumnya jenis-jenis tumbuhan tersbut menempati tipe ekosistem hutan primer dan sekunder.
Komunitas hutan primer adalah hutan primer bekas tebangan, sehingga hutan TN Sebangau telah mengalami kerusakan namun sebagian hutannya masih elatif baik, dimana tegakan jenis tumbuhan primernya masih terlihat rapat. Sedangkan, komunitas hutan sekunder merupakan komunitas yang telah terdegradasi dengan kuat akibat aktivitas manusia.
Dalam kawasan TN Sebangau mempunyai karekter unik antara lain hamparan hutan rawa gambut di sepanjang pinggiran sungai yang memiliki air sungai berwarna hitam. Kawasan TN Sebangau memiliki sub tipe hutan, yaitu : hutan riparian yang ditandai dengan tumbuhan rasau yang berada di pinggir Sungai Sebangau, hutan rawa campuran, hutan transisi, hutan tegakan rendah, hutan tegakan tinggi, hutan intrusi granit dan hutan kanopi rendah.
Ekowisata
Kawasan TN Sebangau mempunyai ekowisata alam untuk parawisata, ekowisata dikawasan ini memiliki banyak manfaatnya. Sejalan dengan upaya perintisan pengembangan ekowisata di kawasan ini oleh pihak WWF kalteng, maka dibentuk strategic planning oleh WWF Indonesia tahun 2003 dibentuk Working Group Community Empowerment untuk menjadikan konservasi hutan serta isinya bermanfaat bagi masyarakat.
Ada beberapa manfaat penting ekowisata di kawasan TN Sebangau, yaitu :
- Meningkatkan pengembangan di bidang ekonomi
- Mengkonvervasi Warisan Alam dan Budaya
- Meningkatakan kualitas kehidupan masyarakat lokal
- Memberikan ilmu pengetahuan mengenai ekosistem di kawasan tersebut.
Menurut Gunawan, 2014 menyatakan bahwa disekitar TN Sebangau terdapat delapan Kecamatan dan 48 Desa. Dari ke-8 Kecamatan tersbut mayoritas masyarakat bermatapencaharian utama dari perikanan dan pertanian berupa tanaman padi dan palawija.
Desa-desa yang merupakan daerah transmigrasi mayoritas merupakan petani. Suku penduduk yang mendiami desa-desa sebangau adalah Dayak, selain itu terdapat pula suku Banjar dan Jawa yang merupakan pendatang.
Di Kecamatan Sebangau, Katingan Hilir, Tasik Payawan, Kamipang, Katingan Hulu mayoritas etnis yang mendiami tersebt adalah suku Dayak sedangkan di kecamatan Bukit Batu, Sebangau Kuala dan Mendawai mayoritasnya adalah suku Jawa dan Banjar. Sosial ekonomi masayarakat sekitar TN Sebangau terdapat pada mata pencaharian antara lain : Pertanian, perkebuanan, perikanan, perdangangan dan peternakan.
Pemanfaatan Lainnya yang Dapat Diusulkan
Adapun pemanfaatan laiinya yang dapat diusulkan dalam kawasan TN Sebangau adalah sebagai berikut :
- Pemantauan Hotspot dan Kejadian Kebakaran di Kawasan TN Sebangau.
- Kegiatan Rehabilitas di Kawasan TN Sebangau.
- Kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Hutan di TN Sebangau.
- Peningkatan Populasi Terancam Punah.
Dari beberapa kegiatan masyarakat atau warga sekitar itu dalam mengelolah dan memanfaatkan kawasan itu, bahwa Taman Nasional Sebangau mempunyai ekosistem keanekaragaman hayati yang khas dan unik yang dapat menjadikan kawasan ekowisata alam dan melindungi sumber air untuk wilayah sebangau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
Sekian artikel yang membahas tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Sebangau, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Gunawan, Adib. 2014. Buku Statistik Taman Nasional Sebangau. Kementerian Kehutanan. Balai Taman Nasional Sebangau.
Rizal, dkk. 2018. Panduan Praktikum Konservasi Sumberdaya Alam Hayati. UPR. Palangka Raya.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan