5 Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur Pelapuk Kayu
Kayu mengandung serat organik yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, serat dan lignin. Kayu dapat terjadi pelapukan kayu yang diakibatkan oleh berbagai macam jamur.
Salah satu jamur pelapuk kayu yaitu, jamur dari kelas Basidiomycetes yang merupakan organisme dengan kerja efisien dan efektif dalam proses degradasi lignin. Dimana proses degradasi lignin ini dimulai saat jamur pelapuk putih menembus dan membentuk koloni dalam sel kayu, kemudian mengeluarkan enzim yang berdifusi melalui lumen dan dinding sel.
Menurut Irma (2017) menyatakan bahwa jamur tumbuh pada kayu yang berada di tempat lembab dan kandungan senyawa kimia menjadi sumber makanannya. Jamur pelapuk kayu ini menyerang lignin pada kayu yang diuraikan secara sempurna menjadi air dan karbon dioksida. Oleh sebab itu kayu menjadi lapuk yang mengakibatkan ketahanan kayu semakin lama dapat berkurang.
Ketika terjadi degradasi lignin ini, akan mengakibatkan hubungan dalam aktivitas enzim ligninolitik yang dihasilkan oleh jamur palapuk putih yaitu lignin peroksidase (LiP), manganese peroksidase (MnP), dan Lakase.
Proses degradasi lignin ini dimulai saat jamur pelapuk kayu menembus dan membentuk koloni dalam sel kayu, kemudian mengeluarkan enzim yang berdifusi melalui lumen dan dinding sel.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur pelapuk kayu, sebagai berikut (Supriyanto, 2009).
1. Suhu
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur melalui suhu ekstrim, dimana pada suhu ini merupakan suhu minimum dan maksimum. Berdasarkan pada kisaran suhu, jamur dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu psikrofil, mesofil, dan termofil.
2. Nilai pH
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur melalui ketersediaan ion logam tertentu, permeabilitas mambran sel yang berhubungan dengan pertukaran ion, produksi karbondioksida dan asam organik.
3. Aerasi
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur melalui dua komponen penting dalam udara yaitu oksingen dan karbondioksida. Dimana oksingen ini adalah unsur dalam respirasi sel. Sedangkan karbondioksida adalah dapat berakumulasi sebagai hasil dari respirasi oleh jamur atau respirasi organisme lainnya.
4. Cahaya
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur melalui kebutuhan cahaya itu sendiri. Dimana jamur memerlukan cahaya efektif dengan panjang gelombang 435-470 nano meter. Akan tetapi, untuk kebanyakan jamur kebutuhan cahaya ini secara cepat belum diketahui yaitu hanya sejumlah kecil panjang gelombang tertentu diperlukan, tetapi cahaya putih diperlukan dalam jumlah relatif besar.
5. Kelembapan
Faktro yang mempengaruhi pertumbuhan jamur melalui kebutuhan akan lembabnya kondisi itu. Jamur memerlukan kelembapan relatif besar dengan nilai 95-100%.
Penutup
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur pelapuk kayu ialah suhu, nilai pH, aerasi, cahaya, dan kelembapan.
Sekian artikel yang membahas tentang 5 Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur Pelapuk Kayu, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Irma, T. A. 2017. Aktivitas Antijamur Minyak Atsiri Daun Ujung Atap (Baeckea frustencens) terhadap Jamur Perusak Kayu Pleurotus sp [Skripsi]. Fakulitas Pertanian. Unversitas Palangka Raya.
Supriyanto, A. 2009. Manfaat Jamur Pelapuk Putih Phanerochaete chrysosporium L1 dan Pleurotus EB9 untuk Biobleaching Pulp Kertas Kardus Bekas [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan