3 Faktor Abiotik Perusak Kayu
Faktor abiotik merupakan faktor yg tersusun dari bentuk yang bukan mahluk hayati yang ditimbulkan sang unsur pengaruh alam. Misalnya, tanah, air, cuaca, dan lain sebagainya. Faktor abiotik ini sanggup menyebabkan deteriorasi kayu yang dapat dilihat pada unsur kayu bangunan yang mengamali perubahan rona sesudah digunakan pada jangka saat tertentu.
Pada setiap jenis kayu mempunyai ketahanan yang berbeda-beda terhadap menghadapi perusak kayu. Oleh sebab itu eksistensi faktor-faktor abiotik perusak kayu penting buat dipahami supaya bisa diupayakan dalam tindakan pencegahan deteriorasi kayu. Pada umumnya faktor abiotik terdiri menurut 3, yaitu.
1. Faktor fisik
Faktor ini merupakan keadaan atau sifat alam yg merusak komponen kayu, sebagai akibatnya umur pakainya sebagai pendek. Menurut Muin et al (2019) menyatakan bahwa faktor fisik terdiri menurut suhu, kelembapan udara, panas matahari, udara & air.
Faktor fisik berupa air adalah galat satu kebutuhan dalam pertumbuhan pohon akan mengisi dinding sel dan rongga sel kayu. Dimana kayu bersifat higroskopis, lantaran polimer dinding selnya mengandung gugus hidroksil dan reaktif. Sehingga dalam lingkungan yang mengandung uap air, kayu kering akan menyerap uap air sampai kadar air kesetimbangan dengan lingkungan.
Untuk faktor fisik berupa cuaca bisa menyebabkan permukaan kayu yang diekspos terhadap cuaca akan terdomposisi, dimana antara komponen primer kayu, lignin mempunyai absorpsi sinar UV tersebar dibandingkan dengan komponen kayu lainnya. Muin et al (2019) menyatakan bahwa lignin jua adalah komponen pertama yg akan terdekomposisi sang radiasi UV (Ultra Violet).
Pada faktor fisik berupa panas, akan menyebabkan lignoselulosa terbakar dampak polimer dinding sel mengalami reaksi pirolisis dengan meningkatnya suhu menguapkan zat-zat volatil & gas-gas yg mudah terbakar.
2. Faktor Kimia
Faktor ini merupakan faktor abiotik yg tersusun atas proses kerja alam atau akibat pengaruh unsur kimia yg menciptakan komponen seperti selulosa, lignin & hemiselulosa. Adapun unsur kimia perusak kayu artinya efek garam, imbas asam dan basah (Muin et al, 2019).
Tiga. Faktor Mekanik
Faktor ini adalah faktor abiotik yg tersusun berdasarkan proses kerja alam atau dampak tindakan manusia. Misalnya pukulan, goresan, tekanan, tarikan, dan lain sebaganya yg ditujukan pada hal pemakaian. Dalam mengendalikan atau mencegah kerusakan pada kayu terhadap faktor mekanik ini merupakan melakukan metode pencegahan meliputi pemilihan kayu dengan kekerasan permukaan tinggi, susunan serat sisi kayu pada bagian yang mengalami tabrakan kuat dan perlindungan zona kerusakan tinggi dengan plat logam atau penggunaan polimer pengeras kayu (Muin et al, 2019).
Penutup
Faktor abiotik perusak kayu adalah faktor fisik, kimia, & mekanik. Dimana faktor fisik berupa cuaca, suhu, panas matahari, air & lain sebagainya. Faktor kimia berupa dampak garam, asam, & basa. Dan faktor maknik berupa tekanan, geseran, tarikan, & lain sebagainya.
Sekian artikel yg membahas mengenai tiga Faktor Abiotik Perusak Kayu, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Muin et al. 2019. Deteriorasi & Perbaikan Sifat Kayu. Universitas Hasanudin. Makassar.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan