3 Ekstraksi Oleoresin
Ekstraksi merupakan pemisahan zat berkhasiat yg terkandung pada jaringan flora atau fauna menurut komponen inaktif atau inert memakai pelarut selektif. Dapat diperoleh menurut flora berupa cairan, semi padat atau serbuk yang relatif tidak murni dan dipakai hanya buat penggunaan eksternal.
Adapun tujuan ekstraksi buat mencapai kadar yang diharapkan secara terapeutik & buat mengurangi material inert menggunakan memakai pelarut selektif. Standarisasi prosedur ekstraksi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas obat herbal yang dibuat.
Ekstrak yang telah siap digunakan menjadi agen pengobatan pada bentuk tinktura atau ekstrak cair, selanjutnya diproses buat dibentuk dalam berbagai sediaan misalnya tablet atau kapsul atau ekstrak tadi difraksinasi untuk diisolasi senyawa kimia tunggal yang terkandung di dalamnya (Chandra, 2012).
Penyulingan
Penyulingan adalah suatu metode buat memisahkan komponen-komponen suatu campuran menurut dua jenis campuran atau lebih berdasarkan disparitas tekanan uap menurut masing-masing zat tadi. Metode penyulingan yg dalam umumnya dilakukan yaitu penyulingan menggunakan air (water distillation), dimana dalam metode ini bahan flora dimasukkan dalam wadah yang berisi air, selanjutnya direbus hingga uap air & minyaknya mengalir dan didinginkan melalui pipa pada kondensor. Air & minyak yang keluar dari kondensor ditampung pada labu higienis (Yuliani, 2012).
Maserasi
Maserasi merupakan suatu metode ekstraksi yg dilakukan melalui perendaman serbuk bahan larutan pengekstrak yg digunakan buat mengekstrak zar aktif yang mudah larut dalam cairan pengekstrak, tidak mekar pada pengekstrak, & tidak mengandung benzoin (Hargono, 1986). Metode maserasi terdiri berdasarkan digesti, pengadukan kontinyu, remaserasi, maserasi melingkar, & maserasi melingkar bertingkat (Hargono, 1986).
Digesti merupakan maserasi menggunakan pemanasan lemah (40-500 C). Maserasi pengadukan kontinyu merupkan maserasi yang dilakukan pengadukan secara terus-menerus, contohnya menggunakan shaker, sebagai akibatnya bisa mengurangi saat sampai 6-14 jam. Remaserasi adalah maserasi yg dilakukan beberapa kali. Maserasi melingkar adalah maserasi yang cairan pengekstrak selalu berkiprah & menyebar. Maserasi melingkar bertingkat merupakan maserasi yg bertujuan buat menerima pengekstrakan yg paripurna.
Ekstraksi Pelarut
Ekstraksi pelarut adalah suatu proses yg menghasilkan concrete & absolute yang bersifat larut pada etanol dan bau minyak (Ketaren, 1985). Adapun laba ekstraksi pelarut secara kuantitas merupakan hanya dapat diguanakan buat produk yang bebas berdasarkan lemak. Sedangkan menurut Hudson (1985) menyatakan bahwa eksttraksi pelarut merupakan bagian dasar dalam koefisien distribusi pada mendapatkan komponen flavor suatu produk, pemilihan ekstraktan dan produk yang diekstrak merupakan hal krusial.
Pelarut bisa dibagi sebagai dua gerombolan yaitu grup polar & grup non polar. Perbedaan berdasarkan ke 2 gerombolan tadi merupakan potensial elektrik, dimana grup non polar nir memiliki potensial elektrik dalam molekulnya (Mellan, 1950). Misalnya pelarut Petroleum Eter dipakai dalam industri, pelarut ini mempunyai kisaran titik didih antara 30-700 C. Pelarut ini paling baik untuk dipakai sebagai pelarut karena memiliki sifat stabil & juga bersifat mudah menguap (Guenther, 1987).
Penutup
Ekstraksi merupakan pemisahan zat berkhasiat yg terkandung pada jaringan flora atau fauna menurut komponen inaktif atau inert memakai pelarut selektif. Dapat diperoleh menurut flora berupa cairan, semi padat atau serbuk yang relatif tidak murni dan dipakai hanya buat penggunaan eksternal.
Sekian artikel yang membahas mengenai tiga Ekstraksi Oleoresin, semoga berguna bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber
Chandra, R. A. 2012. Isolasi Uji Aktivitas Antioksi dan Senyawa Alkaloid berdasarkan Ekstrak Daun Phoebe decliana Ness. Skripsi. Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam,UI. Depok.
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Universitas Indonesia. Jakarta.
Hargono. D. 1986. Sediaan Galenik. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Hudson, M. 1985. Flavor Chemistry and Techonology. AVI Book Pub. New York.
Ketaren. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta.
Mellan, I. 1950. Industrial Solvent. Reinhold Publ. Co., New York.
Yuliani, S. & Satuhu. 2012. Panduan Lengkap Minyak Asiri. Cetakan Pertama. Penebar Swadaya. Jakarta.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan