Teknik Analisis Vegetasi
Vegetasi merupakan suatu formasi menurut berbagai macam tanaman yg hidup beserta pada suatu loka. Vegetasi selalu dinamis & selalu berkembang sinkron dengan keadaan habitatnya. Dengan itulah maka perlu melakukan aktivitas teknik analisis vegetasi.
Untuk itu kita akan membahas mengenai teknik analisis vegetasi, sebelum hal tersebut kita perlu tahu pengertian analisis vegetasi itu sendiri.
Analisis Vegetasi
Vegetasis pada ekologi adalah kata buat holistik komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun menurut tetumbuhan yg menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, & tundra adalah model-model vegetasi. Analisis vegetasi adalah cara menyelidiki susunan komposisi spesies & bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi hutan satuan yg diamati merupakan suatu tegakan, yg merupakan asosiasi konkrit (Rohman, 2001).
Analisis vegetasi merupakan cara memeriksa susunan komposisi spesies & bentuk struktur vegetasi atau rakyat tumbuh-tanaman . Untuk suatu syarat hutan yg luas, maka aktivitas analisa vegetasi erat kaitannya menggunakan model, merupakan kita cukup menempatkan beberapa petak contoh buat mewakili tempat asli tadi. Dalam model ini terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak model, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan (Irwanto, 2010)
Komposisi & Struktur Vegetasi
Komposisi vegetasi merupakan susunan & jumlah individu yang masih ada dalam suatu komunitas tanaman . Komposisi & struktur vegeatsi keliru satunya dipengaruhi sang faktor loka tumbuh (tempat asal) yang berupa situasi iklim dan keadaan tanah. Struktur vegetasi merupakan suatu organisasi individu-individu di pada ruang yang membangun suatu tegakan (Muller-Dombois & Ellenberg, 1974; Nabilah, 1996). Ditegaskan jua bahwa elemen utama berdasarkan struktur merupakan bentuk pertumbuhan, stratifikasi & penutupan (Marsono, 1977; Nabilah, 1996).
Struktur dan komposisi vegetasi dalam suatu daerah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yg saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada daerah tadi sesungguhnya merupakan pencerminan hasil hubungan banyak sekali faktor lingkungan & dapat mengalami perubahan signifikan karena dampak anthropogenik (Setiadi, 1984).
Teknik Analisis Vegetasi
Dalam teknik analisis vegetasi, ada beberapa metode yg dilakukan yaitu menjadi berikut:
a. Metode Berpetak
Metode menggunakan petak adalah prosedur yang generik dipakai buat pengambilan banyak sekali tipe organisme termasuk vegetasi. Petak yang digunakan bisa berbentuk segi empat, persegi, atau bulat. Disamping itu buat kepentingan analisis vegetasi bisa digunakan petak tunggal atau petak ganda.
1. Petak tunggal
Di pada metode petak tunggal, hanya dibuat satu petak contoh menggunakan berukuran eksklusif mewakili suatu tegakkan hutan atas suatu vegetasi. Ukuran minimum petak model dapat ditentukan menggunakan kurva spesies area. Luas minimum petak contoh itu ditetapkandengan dasar bahwa penambahan luas petak tidak mengakibatkan kenaikan jumlah spesies lebih berdasarkan lima% (Soegianto, 1994). Pada metode itu tidak perludihitung frekuensi relatif lantaran hanya ada satu petak contoh dalam analisis vegetasinya, sehingga INP diperoleh menurut penjumlahan kerapatan nisbi & penutupan nisbi.
2. Petak Ganda
Pengambilan contoh vegetasi dalam metode petak ganda dilakukan merata pada area yang dipelajari, dan peletakkan petak contoh usahakan secara sistematik. Ukuran tiap petak model diubahsuaikan menggunakan taraf pertumbuhan dan bentuk tumbuhnya. Ukuran petak model buat pohon dewasa adalah 20 m x 20 m, fase tiang merupakan 10 m x 10 m, fase pancang adalah lima m x 5 m, & buat fase semai serta (tanaman bawah) menggunakan petak contoh ukuran 1 m x 1 m, atau 2 m x 2 m.
B. Metode Jalur
Ada dua macam metode jalur yaitu pertama metode jalur dengan jalur model, kedua metode jalur tanpa jalur contoh atau disebut pula metode garis atau rintisan.
1. Metode jalur dengan jalur model
Metode jalur merupakan metode yg paling efektif buat memeriksa perubahan keadaan vegetasimenurut kondisi tanah, topografi, dan elevasi. Jalur-jalur contoh dibuat memotong garis kontur (garis tinggi atau garis topografi) dan sejajar satu menggunakan yg lainnya. Pendekatan, cara itu buat pelaksanaan di lapangan contohnya jalur-jalur misalnya dibentuk tegak lurus garis pantai, memotong sungai, atau naik/turun lereng gunung. Jumlah jalur contoh disesuaikan menggunakan intensitas samplingnya. Jalur contoh yg yg ukuran lebar 20 m bisa dibentuk menggunakan intensitas sampling 2%-10%.
2. Metode jalur atau garis tanpa jalur contoh
Metode garis atau rintisan, adalah petak model memanjang, diletakkan sebuah komunitas vegetasi. Untuk areal yang luas, metode ini seringkali dipakai karena selain cepat jua cukup teliti, misalnya buat inventarisasi gulma pada suatu perkebunan belia, yg mempunyai gulma terdiri atas populasi yang rapat, rendah, dan berkelompok menggunakan batas gerombolan yang jelas. Alat yg dipakai adalah pita meteran 15-25 m, dianggap sebagai garis rintisan. Dapat juga dipakai tali yang diberi pertanda dengan satuan-satuan panjang eksklusif (tiap 10 centimeter atau 20 cm), dan sebuah meteran kayu buat mengukur secara tepat panjang gerombolan vegetasi.
Penutup
Teknik analisis vegetasi mempunyai beberapa metode, diantaranya (1) metode berpetak yang terdiri berdasarkan petak tunggal dan petak ganda, dan (dua) metode jalur yang terdiri berdasarkan metode jalur menggunakan jalur model dan metode jalur atau garis tanpa jalur model.
Sekian artikel yg membahas tentang teknik analisis vegetasi ini, semoga berguna bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Irwanto. 2010. Analisis Vegetasi Parameter Kuantitatif.Http://www.Irwanto shut.Net. Diakses pada hari Kamis, lepas 13 Desember 2018, pukul 10.30 WIB.
Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. IPB Press. Bogor
Marsono, D. 1977. Deskripsi Vegetasi dan Tipe-Tipe Vegetasi Tropika. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mueller-Dumbois and Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Willey and Sons Inc, New York.
Rohman, Fatchur, Sumberartha I W. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. JICA: Malang.
Setiadi. 1984. Ekologi Tropika. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Soegianto, A. 1994.Ekologi Kuantitatif. Surabaya : Usaha Nasional.