Sifat Mekanika dan Kimia Kayu
Kayu adalah tumbuhan yang materialnya poly dipergunakan sebagai bahan kontruksi bagunan dan bahan standar mebel. Berbagai keunggulan kayu menyebabkan kayu masih banyak diminati para penggunanya walaupun sekarang ini sudah banyak material lain seperti baja, beton, plastik, & lain-lain yang notabenya juga dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi & mebel.
Berdasarkan pengertian kayu tersebut, bahwa masing-masing kayu mempunyai sifat fisik, mekanika, kimia yang berbeda-beda. Dalam kesempatan ini kita akan membahas sifat mekanika & kimia kayu secara umum.
Baik lah, yuk kita berdiskusi,
Sifat Mekanika Kayu
Sifat mekanika adalah syarat-kondisi terpenting bagi pemilihan kayu sebgai bahan struktural, misalnya buat kontruksi bangunan, palang-palang lantai, tiang listrik, perabot rumah tangga dan lain-lain.
Menurut Panshin & Zeeuw (1980) mendefinisikan sifat mekanika kayu sebagai kekuatan atau kemampuan kayu guna menahan gaya-gaya yang berasal berdasarkan luar. Terdapat 3 macam bentuk gaya primer yang mengenai kayu (Panshin dan Zeeuw, 1980), yaitu :
- Gaya tekan (compresisive stress) adalah Gaya yang mengakibatkan pemendekan ukuran atau memperkecil volume benda.
- Gaya tarik (tensile stress) adalah gaya yang cenderung untuk menambahkan dimensi atau volume benda.
- Gaya geser (shear stress) adalah gaya yang mengakibatkan satu bagian benda bergeser terhadap bagian benda lainnya.
Hubungannya dikaitkan menggunakan bidang yang berada dibawah garis lurus yang mempunyai usaha yg bisa dipulihkan lagi (Panshin dan Zeeuw, 1980).
Besar kecilnya nilai mekanika kayu dipengaruhi oleh faktor berbagai hal, diantaranya : suhu, mata kayu, oragnisme perusak kayu, kemiringan serat, kadar air, berat jenis, & kayu retak.
Faktor tersebut mempunyai peranan masing-masing dalam menghipnotis nilai mekainika suatu kayu. Dalam hubungan ini dibedakan beberapa macam-macam mekanika kayu, diantaranya : Keteguhan tarik, keteguhan kompresi, keteguhan geser, ketenguhan lengkung, kekerasan, keuletan, kekakuan, dan keteguhan belah (Dumanauw, 1994).
Sifat Kimia Kayu
Kandungan Ekstraktif
Zat ekstraktif merupakan sifat kimia kaya yg zat-zatnya mengisi rongga-rongga mikro pada dinding sel atau rongga lain. Zat ekstraktif kayu terdiri menurut bahan-bahan organik non polimer yg dapat dipisahkan melalui pelarutan dalam pelarut-pelarut netral seperti larutan air dingin yg menghasilkan tanin.
Kandungan ekstraktif berkisar antara tiga-8% menurut berat kayu kemarau tanur & termasuk di dalamnya adalah minyak, resin, lilin, lemak, gula pati, zat warna, protein, damar dan asam-asam organik (Soenardi, 1976).
Kandungan & komposisi ekstraktif berubah-ubah diantara kayu namun variasi yang tergantung dalam tapak geografis dan ekspresi dominan. Ekstraktif ini terkonsentrasi pada saluran resin dan sel-sel parenkim jari-jari, jumlah yang rendah jua masih ada pada lemela tengah, interseluler, dinding sel trakeid & serabut libriform. Zat ekstraktif ini pula masih ada dalam seluruh bagian kayu (Sarinah & Jemi, 2019).
Komponen-komponen anorganik yg terlarut dalam ekstraksi menggunakan air dingin diantaranya: tanin, gum, & bahan pewarna kayu. Ekstraktif tidak hanya krusial buat mengerti taksonomi & biokimia pohon-pohon namun juga krusial jika terkaitkan menggunakan aspek-aspek teknologi.
Ekstraktif dengan air panas akan melarutkan zat pati (amilum), gula & zat ekstraktif yang terlarut dalam air dingin. Bagian kayu teras umumnya memiliki kandungan zat ekstraktif lebih tinggi daripada kayu gubal. Variasi kandungan ekstraktif pada batang berhubungan dengan kayu teras. Kandungan resin kayu awal lebih rendah berdasarkan kayu akhir, karena saluran resin cenderung lebih terkonsentrasi dalam kayu akhir (Brown et al, 1952).
Kandungan Abu Kayu
Abu kayu adalah sifat kimia yg terdiri menurut bahan anorganik & senyawa menggunakan berat molekul rendah pada jumlah mini (sporadis lebih menurut 1% menurut berat kayu kering). Mineral kayu dari dari banyak sekali garam yg diendapkan dalam dinding sel & rongga sel.
Garam-garam yg khas merupakan garan logam seperti karbonat, silikat, oksalat, & fosfat. Komponen logam yg paling banyak adalah kalsium, kalium, dan magnesium (Dumanauw, 1994).
Sekian artikel yg membahas sifat mekanika & kimia kayu ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam lestari"
Sumber :
Brown, H.P., Panshin A.J. & Forsaith, C.C.. 1952. Textbook of Wood Technology. Volume II.McGraw-Hill Book Company Inc, USA.
Dumanauw. 1994. Mengenal Kayu. Dolphin Books. Yogyakarta.
Panshin, A.J. dan de Zeeuw, C. 1980. Textbook of Wood Technology. Fourt Edition. McGraw-Hill Book Company.
Sarinah dan Jemi, R. 2019. Buku Panduan Praktikum Sifat-sifat Dasar Kayu. UPR. Palangka Raya.