Prinsip Pengambilan Contoh Tanah dalam Penetapan Sifat Fisik Tanah

prinsip

Tanah adalah komponen abiotik yg sifatnya sangat kompleks, teridir atas komponen padatan yg berinteraksi menggunakan cairan & udara. Adapun komponen pembentuk tanah yang berupa padatan cair dan udara sporadis berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah mengikuti perubahan yg terjadi di atas bagian atas tanah yang ditentukan oleh suhu udara, angin & sinar matahari (Suganda et al., 2006).

Dalam pengambilan contoh tanah ini merupakan tahapan yg digunakan buat penetapan sifat-sifat fisik tanah laboratorium. Dimana dalam dasarnya, hasil analisis sifat-sifat fisik tanah pada laboratorium wajib bisa menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik tanah di lapangan.

Setelah pengambilan model, selanjutnya penetapan sifat-sifat fisik tanah yg dilaksanakan di laboraturium yg memiliki laba yaitu bisa dikerjakan lebih cepat, & jumlah contoh tanah nisbi poly. Sedangkan kerugianya merupakan model tanah yang diambil di lapangan bersifat desktruktif, lantaran dapat merusak bagian atas tanah, seperti terjadinya lubang bekas pengambilan model tanah, cenderung menyederhanakan kompleksitas sistem yang ada di pada tanah, & sebagainya (Suganda et al., 2006).

Adapun sifat-sifat fisik tanah yg dapat ditetapkan pada laboratorium meliputi berat volume (BV), berat jenis partikel (partiecl density), tekstruk tanah, permeabilitas tanah, stabilitas agregat tanah, distribusi berukuran pori tanah termasuk ruang pori total (RPT), pori drainase, pori air tersedia, kadar air tanah, kadar air tanah optimum buat pengolahan, plastisitas tanah, pengembangan atau pengerutan tanah (coecfficient of linier extensibility), & ketahanan geser tanah (Suganda et al., 2006).

Adapun beberapa prinsip yg harus dipelajari pada pengambilan contoh tanah sebagai penetapan sifat fisik tanah merupakan,

1. Penetapan di Laboratorium Dibandingkan Metode Lapangan

Menurut Suganda et al. (2006).Bahwa penetapan di laboraturium sangat banyak keuntungannya dibandingkan dengan pengukuran di lapangan. Dimana penetapan di laboraturium dapat berhemat waktu bekerja, model tanah dikumpulkan berdasarkan poly lokasi yang tidak sama, & ditetapkan secara berurutan. Akan tetapi, nir seluruh sifat tanah dapat ditetapkan di laboraturium.

Dua. Kesalahan, Keragaman, & Ketepatan

Prinsip ini ditinjau dari aspek tingkat agama nir terlepas berdasarkan prinsip dan metode statistik. Dimana tujuannya buat menunjukkan prinsip dasar statistik yang ada relevansinya menggunakan kesalahan dalam pengamatan, & jumlah pengamatan dari suatu pengkuran.

3. Keragaman Tanah di Lapangan

Prinsip ini terjadi secara internal atau alam & dampak berdasarkan luar, misalnya intervensi manusia. Dimana secara internal ini berkaitan menggunakan faktor-faktor geologi, hidrologi, & hayati yg bisa mempengaruhi pembentukan tanah. Adapun efek luar terhadap sifat-sifat fisik tanah misalnya pengolahan tanah dan jenis penggunaan huma dapat diuraikan berdasarkan ruang & saat. Pengolahan tanah, drainase, penutupan tajuk flora, dan bahan pembenah tanah secara nyata menghipnotis variasi hasil pengukuran.

4. Contoh Tanah Pewakil

Prinsip ini memperhatikan ukuran & jumlah contoh tanah agar memperoleh taraf keterwakilan yg memadai dari heterogenitas tanah, keliru satunya porositas tanah. Porositas tanah ini bisa tidak selaras dalam jeda, hanya beberapa sentimeter bahkan milimeter. Jika nilai porositas tanah ditetapkan menurut volume model tanah yg kecil atau nir memadai, maka sangat akbar kemungkinannya nilai porositas yg ditetapkan terlalu mini atau terlalu besar dari yg sebenarnya.

Oleh karena itu, diperlukan mencari volume & jumlah model tanah yang nir kecil, namun jua tidak terlalu akbar namun bisa menggambarkan syarat sifat fisik tanah sebenarnya di lapangan (Suganda et al., 2006).

Penutup

Prinsip yg perlu dipelajari dalam pengambilan contoh tanah sebagai penetapan sifat fisik tanah adalah penetapan di laboratorium dibandingkan metode lapangan, kesalahan, keragaman, & ketepatan, keragaman tanah pada lapangan, & contoh tanah pewakil.

Sekian artikel yg membahas tentang Prinsip Pengambilan Contoh Tanah dalam Penetapan Sifat Fisik Tanah, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

"Salam Lestari"

Sumber :

Suganda et al. 2006. Sifat Fisik Tanah & Metode Analisisnya. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Author : Lamboris_Pane

Editor : panehutan

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel