Pengertian dan Faktor Erodibilitas Tanah
Peristiwa erosi yang didahului oleh pelapukan disebut awal pembentukan tanah yang berlanjut ke perkembangan tanah. Pembentukan tanah merupakan bagian integral dari proses geomorfologi dimana bentuk lahan dan tanah merupakan dua macam sumberdaya alam yang satu sama lain saling terkait dalam tanah. Yang kemudian akan mempengaruhi perubahan sifat-sifat erodibilitas tanah. Semakin tinggi erodibilitas tanah semakin banyak tanah yang tererosi hal ini pada ini akan mempengaruhi terhadap perkembangan bentuk lahan.
Dengan demikian erodibilitas tanah sebagai salah satu bagain dari faktor penyebab erosi juga memiliki kontribusi dalam perkembangan juga memiliki kontribusi dalam perkembangan bentuk lahan.
Erodibilitas Tanah
Erodibiltas tanah adalah kepekaan tanah terhadap erosi (daya penghacur dan penghayutan oleh air hujan). Besarnya nilai erodibilitas sangat ditentukan oleh karekteristik tanah seperti tekstur tanah, stabilitas agregat tanah (harkat struktur tanah), harkat permeabilitas dan kandungan bahan organik tanah. Nilai erodibilitas (faktor K) berkisar dari 0-1, dimana semakin besar nilai erodibilitas tanah akan semakin peka atau mudah tererosi, demikian pula sebaliknya (Setiarno dkk, 2019).
Dalam erodibilitas tanah ini memiliki klalsifikasinya (Setiarno dkk, 2019) adalah sebagai berikut :
- Tingkat rendah (0.00-0.01)
- Rendah (0.11-0.20)
- Sedang (0.21-0.32)
- Agak tinggi (0.33-0.43)
- Tinggi (0.44-0.55)
- Sangat Tinggi (>0.56)
Erodibilitas tanah dipengaruhi oleh banyak sifat-sifat tanah, yakni sifat fisik, makanik, hidrologi, kimia, reologi/litogi, mineralogi, dan bilogi termasuk kareksteristik profil tanah seperti kedalaman tanah dan sifat-sifat dari lapisan tanah.
Sifat tannah ini memilki beberapa prinsip diantaranya yaitu, (1) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi, permeabilitas dan kapasitas tanah menahan air dan (2) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah terhadap dispersi, dan pengikisan oleh butir-butir air hujan dan aliran permukaan (Ashari, 2013)
Erodibilitas tanah yang dipengaruhi dari sifat-sifat tanah di spesifikkan pada suatu lokasi. Faktor erodibilitas tanah yang diperoleh dari hasil percobaan sifatnya sangat spesifik lokasi.
Suatu pendekatan yang lebih sederhana dilakukan adalah dengan menggunakan model prediksi, dengan input data sifat-sifat tanah (persentase debu + pasir sangat halus, persentase pasir, persentase kandungan bahan organik tanah, kelas struktur tanah dan nilai permeabilitas tanah) yang mudah diukur dan mempunyai koreksi kuat dengan erodibilitas tanah (Setiarno dkk, 2019).
Model prediksi erodibitas tanah banyak diaplikasikan oleh para praktisi yang digunakan dalam keperluan perencanaan penggunaan lahan dan konservasi tanah adalah model yang dikembangkan oleh Wischmeier atau dikenal dengan sebutan faktor K-USLE.
Dalam hal ini nilai erodibilitas tanah ditetapkan dengan menggunakan nomograf. Nomograf ini tidak berlaku untuk tekstur tanah debu ditambah pasir sangat halurnya lebih besar 70% (Setiarno dkk, 2019).
Sekian artikel yang membahas tentang Pengertian dan Faktor Erodibilitas Tanah, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Ashari, Arif. 2013. Kajian Tingkat Erodibilitas Beberapa Jenis Tanah di Pengunungan Baturagung Desa Putat dan Ngalanggeran Kecamatan Patuk Kabupaten GunungKidul. IPB. Bogor
Setiarno dkk. 2019. Penuntun Praktikum Konservasi Tanah dan Air. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya