Konsep Pemupukan Organik

Organik

Pengertian

Pupuk merupakan bahan yg digunakan buat mempertinggi pertumbuhan & hasil flora, dari dari bahan anorganik & bahan organik. Kadang-kadang pupuk dapat memperbaiki keseburan tanah, dan lingkungan sebagai akibatnya dapat dianggap menggunakan bahan pembenah tanah (soil amendement/soil conditioner) yg ramah lingkungan. Pemupukan artinya metode atau cara memupuk menurut aturan yg sahih, ilmiah, & efisien, umumnya dengan cara sebar, pita, side dressing seperti dibenam atau mengelilingi batang tanaman , & dicampur menggunakan benih (Prasetyo el al., 2017).

Klasifikasi Pupuk

Pupuk dapat dibedakan menurut bahan dari, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yg dikandungnya (Prasetyo el al., 2017).

Berdasarkan asalnya dibedakan ;

(1) Pupuk alam ialah pupuk yang masih ada di alam dibuat menggunakan bahan alam tanpa proses yg berarti. Misalnya : pupuk kompos, pupuk sangkar, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P. Dan (dua) pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika & nitrophoska yang dibuat menggunakan mengganti asal daya alam melalui proses ekamatra dan kimia.

Berdasarkan senyawa dibedakan ;

(1) Pupuk organik merupakan pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik, contohnya pupuk kandang, kompos, guano. Dan (dua) pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk berdasarkan senyawa anorganik.

Berdasarkan fasa dibedakan ;

(1) Pupuk padat adalah pupuk yg mempunyai kelarutan yang majemuk mulai yg mudah larut air sampai yg sukar larut. Dan (2) pupuk cair merupakan pupuk yang cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air.

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan ;

(1) Pupuk daun adalah pupuk yg cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan dalam bagian atas daun. Dan (dua) pupuk akar atau pupuk tanah merupakan pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar flora.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan ;

(1) Pupuk yg memiliki reaksi fisologis masam merupakan pupuk yg diberikan ke dalam tanah ada kesamaan tanah sebagai lebih masam. Dan (2) pupuk yang memiliki reaksi fisiologis basis adalah pupuk yg diberikan ke dalam tanah mengakibatkan pH tanah cenderung naik.

Berdasarkan jumlah hara yang dikandung dibedakan ;

(1) Pupuk tunggal adalah pupuk yg memiliki satu unsur hara. Dan (dua) pupuk beragam merupakan pupuk yg mengandung dua atau lebih 2 hara tumbuhan.

Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan ;

(1) Pupuk makro adalah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja. (dua) Pupuk mikro adalah pupuk yg hanya mengandung hara mikro saja. Dan (3) pupuk campuran merupakan pupuk yang mengandung hara makro & mikro.

Pemupukan Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yg dari berdasarkan seluruh jenis bahan-bahan organik dari tanaman dan fauna yang bisa dirombak sebagai hara yg diharapkan tumbuhan. Pupuk organik bermanfaat pada peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas.

Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa fase perombakan sang mikroorganisme tanah buat sebagai humus atau bahan organik tanah. Dalam jangka panjang pupuk organik menaikkan produktifitas dan mengurangi degradasi lahan (Suriadikarta & Simanungkalit, 2006).

Kelemahan berdasarkan pupuk organik adalah dibutuhkan dalam jumlah besar , kandungan unsur hara yg dikandung rendah, & membutuhkan poly energi dalam pengaplikasiannya (Sutanto 2002).

Pupuk Kandang Ayam

Pupuk kandang ayam dari menurut kotoran ayam. Kotoran ayam yg dijadikan pupuk organik cukup baik karena rasio C/N relatif rendah yaitu 1-tiga (Sutanto, 2002). Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk sangkar kotoran ayam, selalu menaruh respon terbaik bagi pertumbuhan flora lantaran rasio C/N lebih rendah dan memilki kadar hara yang cukup dibandingkan pupuk kandang lain. Pupuk kandang kotoran ayam yg dilarutkan dalam air, memilki kadar hara yg cukup tinggi (Hartatik dan Widowati, 2006).

Pupuk kandang ayam mengandung nitrogen 3 kali lebih besar daripada pupuk sangkar laiinya. Kandungan unsur hara berdasarkan pupuk sangkar ayam lebih tinggi karena bagian cair (urine) bercampur menggunakan bagian padat (Sutedjo, 2002). Menurut Hardjowigeno (2010) menyatakan bahwa pupuk kandang ayam bisa meningkatkan produktifitas flora & memiliki pengaruh yg baik terhadap tanah melalui pemugaran fisik, hayati, & kimia tanah.

Pupuk Guano

Pupuk guano adalah keliru satu sumber fosfat alam yang dari berdasarkan kotoran kelelawar & sudah mengendap usang pada dalam gua & sudah tercampur dengan tanah & bakteri pengurai (Ramadhan, 2015). Pupuk guano mengandung unsur N 2,09%, P 10,43%, K 0,07%, Ca 26,72%, Mg 0,98%, & S 0,02% (Yuliarti, 2009). Selain banyak mengandung nutrisi, guano juga berperan menjadi sumber dari berbagai bakteri yg berperan menjadi agen hayati buat menekan terjadinya hama dan penyakit pada tanah.

Pupuk Abu Sekam

Pupuk abu sekam merupakan pupuk yg berasal berdasarkan sekam padi apabila dibakar ak membentuk arang sekam atau abu. Abu sekam yg asal dari sekam padi merupakan bahan berlignoselulosa seperti biomassa lainnya namun mengandung silika yg tinggi. Abu sekam padi dapat berguna mengubah struktur tanah menjadi gembur sebagai akibatnya perkaran berkembang baik dan sebagai lebih kuat. Abu sekam padi ini jua berpenagruh terhadap sifat biologis & fisik tanah, selain itu jua lantaran abu sekam mempunyai kandungan unsur silikat yang tinggi sebagai akibatnya bisa menaikkan ketahanan terhadap hama dan penyakit melalui pengerasan jaringan (Asiah, 2006).

Sumber:

Asiah, A. 2006. Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Gycine max (L.) Merr) Panen Muda menggunakan Budidaya Organik [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hartatik, W. & Widowati, LD. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Prasetyo et al,. 2017. Bahan Ajar Kesuburan Tanah & Pemupukan. Yayasan Sahabat Alam Rafflesia. Bengkulu.

Ramadhan, B. C. 2015. Produksi Bioaktif Daun Kepel (Stelechorcapus burahol (BL.) Hook. F & TH.) dengan Pemupukan Organik [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suriadikarta DA, Simanungkalit RDM. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik: Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius. Yogyakarta.

Sutedjo, MM. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Lily Publisher. Yogyakarta.

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel