Hama dan Penyakit Hutan (Laporan Praktek PPH)
Latar Belakang
Pembangunan hutan flora umumnya dilakukan menggunakan mengkonversi ekosistem hutan alam tropis yg kompleks menjadi hutan yg monokultur atau terdiri menurut sedikit jenis.
Di hutan alam yg tidak terpelihara terdapat poly jenis hama & patogen, tetapi pernah menyebabkan terjadinya ledakan populasi (hama & patogen), sebab agresi yg terjadi biasanya secara silih berganti pada jenis & umur eksklusif saja, sehingga ekuilibrium alami tetap terjaga. Di hutan monokultur yg mengandung kuliner berlimpah, organisme perusak tertentu mempunyai peluang yg lebih baik buat berkembang dengan cepat sampai bisa mencapai populasi yang tinggi & menimbulkan kerusakan yg berarti (Firdara dkk., 2019).
Perlindungan hutan mengutamakan pencegahan awal terjadinya atau perkembangan suatu kerusakan melalui perencanaan silvikultur & pengelolaan yg baik. Jika diwujudkan maka mekanisme itu akan lebih efektif daripada pengendalian eksklusif selesainya kerusakan besar terjadi. Oleh karena itu teknik pencegahan & pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) di sektor kehutanan perlu segera mendapatkan perhatian spesifik, karena masalah OPT sektor kehutanan di Indonesia masih kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan aktivitas proteksi hutan yg lain.
Upaya ini harus ditempuhh lantaran masalah OPT adalah bagian integral menurut aktivitas pengelolaan hutan. Para ahli kehutanan berkata bahwa banyak faktor yg bisa mengakibatkan kerusakan, baik yang berasal dari luar hutan maupun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan hutan bisa terdiri dari organisme hayati (biotik) atau faktor-faktor lingkungan fisik (abiotik). Penyebab kerusakan hutan menurut organisme salah satunya merupakan penyakit hutan. Penyakit hutan bisa mengakibatkan kerugian antara lain menguangi kuantitas dan kualitas output & meningkatnya biaya produksi (Anggraeni, 2012).
Hutan dikampus Jurusan Kehutanan adalah hutan yg mempunyai banyak sekali jenis tanaman hutan. Hutan ini memilki kecenderungan menggunakan hutan lainnya yaitu hutan ini mengalami serangan hama dan memilki berbagai penyakit. Akan namun belum diketahui secara pasti berapa intesitas agresi terhadap tegakan hutan di kampus Jurusan Kehutanan. Oleh sebab itu praktek Perlindungan dan Pengamanan Hutan dilaksanakan agar mengetahui kriteria agresi hama dan penyakit terhadap tempat hutan Jurusan Kehutanan.
Tujuan Praktek
Tujuan praktek Perlindungan dan Pengamanan Hutan merupakan :
- Untuk mengenal beberapa hama dan penyakit melalui pengamatan secara visual pada objek yang telah ditentukan.
- Untuk menghitung Intensitas Serangan (IS) dan Frekuensi Serangan (FS) serta menentukan kriteria serangan.
Sekian artikel yg membahas tentang Hama dan Penyakit Hutan (Laporan Praktek PPH), semoga berguna bagi para pembaca.
"Salam Lestari"