3 Perusak Kayu oleh Mahluk Hidup
Kayu merupakan bagian menurut pohon yg mempunyai nilai awet & kuat. Keawetan dan kekuatan kayu dipengaruhi sang baik itu faktor biotik maupun abiotik. Dimana keawetan kayu berhubungan erat menggunakan pemakaiannya, sedangkan kekuatan kayu ini herbi seberapa bertenaga sih kayu itu menunda beban itu sendiri.
Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari keawetan kayu, dimana dalam hal ini ada tiga perusak kayu sang mahluk hidup yang menurunkan nilai awet suatu kayu itu. Untuk melihat awetnya kayu bisa dipandang dalam bagian kayu teras. Sebelum hal itu, kita perlu tahu bahwa kayu dikatakan awet bila memiliki umur gunakan lama . Menurut Dumanauw (1990) menyatakan bahwa kayu memiliki umur gunakan yang lama apabila mampu menahan bermacam-macam faktor perusak kayu.
Akan namun nilai ketahan kayu terhadap perusak kayu bhineka, tergantung pada habitat & jenisnya. Misalnya jenis kayu mahoni nir akan sama dengan menggunakan jenis kayu meranti. Menurut Dumanauw (1990) mengungkapkan bahwa hal yg membedakan itu adalah disparitas ekologi tumbuh pohon tadi.
Berdasarkan uraian diatas, kita perlu mempelajari misalnya apa sih perusak kayu oleh mahluk maupun non-mahluk hidup itu sendiri. Baik, buat kesempatan ini kita akan mengulas tentang perusak kayu yang ditimbulkan mahluk hidup..
Menurut Dumanauw (1990) menyatakan bahwa jenis perusak kayu sang mahluk hayati ini bisa dengan eksklusif memakan komponen kayu tersebut, ada jua yang melapukkan kayu, membarui susunan kimia kayu, namun ada juga yg hanya Mengganggu kayu dengan membarui rona sebagai kebiru-biruan kotor.
1. Jenis Jamur (Cendawan atau fungi)
Perusak kayu ini adalah jenis mahluk hidup (flora) yang memilki satu sel yg berkembang biak menggunakan spora menggunakan sifat sebagai parasif terhadap mahluk hidup lain. Pada dasarnya perusak kayu ini hidup didaerah lembab, sebagai akibatnya dikenal dengan jenis perusak kayu basah.
Perusak kayu ini, juga dikenal sebagai perusak yang mengakibatkan pelapukan dan pembusukan kayu, tapi ada juga kayu yang hanya berubah warnanya menjadi kotor, misalnya jamur biru (blue stain) (Dumanauw, 1990).
2. Jenis Serangga
Perusak kayu ini merupakan mahluk hidup yang habitatnya berada di daerah tropik yang memilki kemampuan buat makan dan tinggal didalam kayu. Menurut Damanuw (1990) menyatakan bahwa macam-macam serangga perusak kayu, diantaranya rayap tanah, rayap kayu kemarau dan serangga bubuk kayu.
Tiga. Jenis Binatang Laut
Pada dasarnya, saya nir memahami bahwa jenis ini bisa merusak suatu nilai awet kayu. Tapi ketika aku baca beberapa buku, aku mengetahui satu hal yaitu bahwa jenis ini dapat merusak kayu melalui kayu yang dipasang di air asin bisa menimbulkan kerusakan yg lebih hebat daripada kayu yg dipasang pada loka lain. Perusak ini memiliki kemampuan buat mengubah susunan kimia kayu.
Dari ke-3 jenis perusak kayu oleh mahluk hayati itu nir bisa menyerang beberapa jenis kayu yang memiliki nilai awet kayu yang cukup tinggi. Tinggi rendahnya nilai awet kayu ditentukan oleh kandungan zat ekstraktif kayu itu sendiri.
Pada jenis kayu yg berbeda-beda mempunyai kandungan zat ekstratif yg bhineka pula. Sehingga nilai awet kayu yang rendah dapat dengan gampang diserang oleh ke-tiga jenis perusak kayu itu. Untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan menggunakan memberikan atau memasukkan bahan racun pada bagian kayu tersebut.
Penutup
Perusak kayu oleh mahluk hidup dibagi menjadi 3 jenis yaitu jamur, serangga dan binatang laut yang dapat menggunakan gampang menyerang kayu yang mempunyai nilai keawetan yg rendah.
Sekian artikel yg membahas tentang 3 Perusak Kayu sang Mahluk Hidup, semoga berguna bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan