Manfaat Kayu Manis Sebagai Penghasil Tanaman Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah suatu zat yang berbau spesial yg terkandung pada tumbuhan. Minyak atsiri ini mudah menguap karena mempunyai senyawa eter, sebagai akibatnya minyak ini bisa dianggap menggunakan minyak terbang.
Minyak atsiri diperoleh menurut keluarga Pinaceae, Labiatea, Compositae, Lauraceae, Rutaceae, Zingbereceae, Umbelliferae, & Myrtaceae. Minyak atsiri ini jua dianggap menggunakan minyak menguap (volatile oil), minyak eteris (ethereal oil) & minyak esensial (essential oil). Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri adalah tanaman kayu cantik.
Kayu manis adalah salah satu jenis rempah-rempah yg banyak ditemukan pada wilayah Indonesia. Komoditi ini umumnya dijual dalam bentuk kulit kayu yang telah dikeringkan dan bisa dipakai sebagai bahan rempah-rempah & bumbu masakan.
Menurut Solehudin (2001) terdapat tiga tipe kayu cantik, sebagai berikut.
- Kayu manis Cetlon, merupakan tipe kayu manis dengan kulit bagian dalam yang kering dari tanaman Cinnamomum zeylanicum.
- Kayu manis Saigon, merupakan tipe kayu manis yang memiliki ketinggian sedang dimanfaatkan sebagai rempah-rempah dan tidak untuk penyulingan minyak secara komersial.
- Kayu manis Cassia, merupakan tipe kayu manis yang tumbuh setengah liar dan dibudidayakan di Cina bagian Tenggara.
Tanaman kayu anggun yang dikembangkan secara kultural di Indonesia adalah Cinnamomum burmanii, yang berpusat pada Sumatera Barat, & Cinnamomum zaylanicum.
Cinnamomum burmanii dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu jenis yang memiliki pucuk daunmerah dan jenis yg berpucuk daun hijau. Dimana daun berpucuk daun merah membentuk kaulit yg labih baik mutunya, namun jumlah produknya lebih rendah dibandingkan menggunakan jenis berpucuk daun hijau (Muhammad, 1973).
Komposisi kimia kayu anggun ini masih ada dalam bagian kulit pada syarat kemarau yg bermutu baik dalam umumnya mengandung minyak atsiri, pati, getah, resin, fixed oil, tanin, selulosa, zat warna, kalium oksalat & mineral.
Minyak kayu anggun dapat diperoleh menurut proses ekstraksi menjadi berikut.
1. Esktraksi Pelarut
Ekstraksi pelarut ini merupakan proses menggunakan ekstraksi terpisah dengan trunel pemisah dan pencampur. Dalam proses ini pelarut dibagi sebagai dua grup, yaitu grup polar dan non polar. Dimana kelompok non polar tidak mempunyai potensial elektrik dalam molekulnya, sedangkan dalam kelompok polar memiliki potensial elektrik pada molekulnya (Mellan, 1950).
Dua. Destilasi Uap
Destilasi uap merupakan proses eksraksi memakai jalur vakum tinggi & destilasi air. Dalam proses ini memiliki laba yaitu membentuk komponen flavor volatil dan unsur kuliner primer non volatil. Sehingga komponen aroma yang didapatkan wajib senyawa volatil yang menaruh donasi pada bau (Reineccius, 1994).
Menurut Moyler (1991) menyatakan bahwa ekstraksi kulit kayu cantik dengan menggunakan destilasi uap akan membuat minyak kayu manis sedangkan ekstraksi menggunakan menggunakan pelarut akan menghasilkan oleoresin. Dimana ke 2 produk ini sangat diharapkan dalam industri pangan terutama industri es krim, permen, roti, dan biskuit yang dipakai sebagai pengganti katu anggun utuh lantaran kemudahan dalam penggunaan & keseragaman aroma yang dihasilkannya.
Penutup
Sekian artikel yg membahas mengenai Manfaat Kayu Manis Sebagai Penghasil Tanaman Minyak Atsiri, semoga berguna bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber
Mellan, I. 1950. Industrial Solvent. Reinhold Publ. Co., New York.
Moyler, D. A. 1991. Oleoresin, Tinctures and Extracts. Di dlam Ashurts, P. R. Food Flavoring. Blackie and Sons Ltd. London.
Muhammad. 1973. Pedoman Bercocok Taman Kayu Manis (Cinnamomum sp.) Circular No. 27. Lembaga Penelitian Tanaman Industri. Bogor.
Reineccius. 1994. Sourece Book Flavors. Chapman and Hall. New York.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan