Kelebihan dan Kelemahan Jenis Pohon Lokal Sebagai Tanaman Pokok HTI
HTI atau Hutan Tanaman Industri merupakan salah satu kawasan hutan produksi dengan menerapkan kegiatan sistem silvikultur dalam pengelohannya. Dan HTI yang dibangun dengan tujuan penghasil kayu serat untuk bahan baku pulp dan kertas disebut dengan HTI-Pulp.
Menurut Rahmayanti et al. (2012) menyatakan bahwa jenis tanaman pokok yang dikembangkan saat ini pada HTI masih terbatas, yaitu Acacia spp. dan Eucalyptus spp. Dimana kedua jenis ini termasuk dengan jenis pohon eksotik memiliki kelemahan, antara lain daya adaptasi lebih rendah dibandingkan dengan jenis pohon lokal (native tree spesies) dan aspek ekologi dapat mengubah ekosistem lingkungan biotik. Oleh sebab itu menjadi faktor penyebab produktifitas HTI-Pulp belum maksimal, hingga perlu pengkayaan jenis penghasil kayu pulp dari jenis pohon lokal.
Adapun faktor pertimbangan memlilih jenis pohon lokal sebagai jenis alternatif penghasil kayu pulp (pulpable spesies) adalah sifat fisiologis (pertumbuhan cepat, produktifitas tinggi, tahan ham dan penyakit), dan kayunya sesuai dengan standar kualitas pulp yang telah ditentukan (Rahmayanti et al, 2012).
Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa banyak jenis pohon lokal yang memiliki kriteria mendekati standar persyaratan untuk kayu pulp, namun jenis-jenis tersebut belum terekspose dan dikomersilkan. Pada dasarnya jenis produk yang diekspose untuk dikomersilkan harus memiliki data yang lengkap sehingga mendukung kelayakan (feasibility) pemanfaatannya.
Kondisi lingkungan atau faktor luar dari tumbuhan itu sendiri akan mempengaruhi fungsi fisiologis tumbuhan dan respon tersebut akan terlihat pada penampilan pertumbuhan (phenotipe).
Jenis pohon lokal ini mempunyai kelebihan sebagai tanaman pokok pada kawasan HTI (Rahmayanti et al, 2012), sebagai berikut.
- Jenis pohon lokal mempunyai bagian ekosistem setempat, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
- Walaupun bentuk tegakan monokultur, jenis pohon lokal ini mampu mempertahankan niali biodiversitasnya, sehingga memiliki nilai ekologis tinggi terhadap pelestarian flora dan fauna.
- Memiliki sifat acuan untuk pengelolaan hutan tanaman.
Jenis pohon lokal ini juga mempunyai kelemahan sebagai tanaman pokok pada kawasan HTI (Rahmayanti et al, 2012), sebagai berikut.
- Jenis pohon lokal ini belum memiliki informasi lengkap dalam sifat tumbuh, teknik silvikultur, hama dan penyakitnya.
- Memilki pertumbuhan lambat dan riap rendah dibandingkan jenis eksotik.
- Habitat alaminya banyak yang sudah rusak.
Jenis pohon lokal itu dapat dimanfaatkan sebagai kayu pulp pada HTI. Akan tetapi ada faktor pertimbangan untuk menentukan jenis-jenis alternatif kayu pulp ialah jenis pohon lokal dan populasinya masih banyak di alam.
Sekian artikel yang membahas tentang Kelebihan dan Kelemahan Jenis Pohon Lokal Sebagai Tanaman Pokok HTI, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Rahmayanti et al. 2012. Jenis Alternatif Penghasil Pulp di Wilayah Riau. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan