Gambaran Umum Minyak Nilam

Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan galat satu tumbuhan pembuat minyak atsiri yang menaruh kontribusi krusial pada dunia flavour dan fragrance terutama untuk industri parfum dan aroma terapi. Menurut Grieve (2002) menyatakan bahwa tumbuhan nilam ini berasal menurut daerah tropis Asia Tenggara terutama Indonesia, Filipina, & India.

gambaran

Tanaman nilam tumbuh di daratan rendah sampai sedang (0-700 m dpl) mempunyai kadar minyaknya lebih tinggi dibandingkan dengan nilam yang tumbuh di darata yang tinggi (>700 m dpl) (Irawan, 2010).

Tanaman nilam sangat peka terhadap kekeringan, kering panjang sesudah panen bisa menyebabkan tumbuhan meninggal. Sehingga flora ini bisa tumbuh di berbagai jenis tanah diantaranya, andosol, latosol, regosol, podsolik, dan kambisol. Akan namun disarankan flora nilam pada tanam di tanah yang gembur & banyak mengandung humus.

Tanaman nilam ini dapat menghasilkan produk minyak atsiri nilam. Dimana minyak nilam ini berwarna kuning jernih dan berbau khas yang mengandung senyawa patchouli alcohol yang adalah penyusun primer pada minyak nilam dan kadarnya mencapai 50-60% (Irawan, 2010).

Patchouli alcohol merupakan senyawa seskuiterpen alkohol terseier trisklik, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain memiliki titik didih 280,37 derajat C & kristal yg terbentuk mempunyai titik leleh 56 derajat C.

Menurut Irawan (2020) menyatakan bahwa selain senyawa Patchouli alcohol yg terdapat pada minyak nilam, terdapat pula komponen minor lainnya yang bersifat asam & netral, contohnya senyawa dua-naftelenkarboksilat.

Minyak nilam dapat diperoleh dari bagian tanaman nilam, yaitu btg daun & akar. Dimana dalam pengambilan minyak nilam menurut batang dan daun memakai metode ekstraksi destilasi menjadi pelarut digunakan adonan normal heksana & benzena. Menurut Irawan (2010) menyatakan bahwa banyaknya batang berpengaruh kepada kualitas minyak nilam, sedangkan komposisi pelarut & lamanya saat menghipnotis besarnya rendemen.

Mutu minyak nilam dipengaruhi oleh keadaan tanah tempat tumbuhan itu tumbuh, umur, daun, cara mutilasi, pengeringan, teknik pemrosesan, kemasaman, & varietas tanaman (Nainggolan, 2002).

Minyak nilam ini dapat dicampur dengan minyak eteris yg lain, mudah larut dalam alkohol & sukar menguap. Hal ini disebabkan bahwa sifat minyak nilam digunakan sebagai fiksatif atau pengikat bahan-bahan penwangi lain.

Adapun sifat ekamatra & kimia minyak atsiri nilam dalam SNI (Standar Nasional Indonesia) 1991, menjadi berikut.

  1. Bobot jenis dengan suhu 20 derajat C (0,943-0,983)
  2. Indeks bias dengan suhu 25 derajat C (1,504-1,520)
  3. Putaran optik (-47 sampai dengan -66)
  4. Bilangan asam (<5)
  5. Bilangan ester (<10)
  6. Kelarutan dalam alkohol 90% (Larut jernih dalam segala perbandingan)
  7. Minyak lemak (negatif)
  8. Minyak keruing (negatif, tidak nyata)
  9. Warna (Kuning muda-coklat tua)

Minyak nilam dikategorikan menjadi komoditi ekspor, dimana Indonesia bisa mengeskpor ke banyak sekali negara sebanyak 90% (Irawan, 2010).

Penutup

Bahwa banyaknya batang berpengaruh pada kualitas minyak nilam, sedangkan komposisi pelarut dan lamanya ketika mensugesti besarnya rendemen.

Sekian artikel yg membahas tentang Gambaran Umum Minyak Nilam, semoga berguna bagi para pembaca.

"Salam Lestari"

Sumber

Grieve, M. 2002. Modern Herbal Patchouli. Www. Botanical. Com.

Irawan, B. 2010 Peningkatan Mutu Minyak Nilam dengan Ekstraksi dan Destilasi dalam aneka macam Komposisi Pelarut. Universitas Diponegoro. Semarang.

Nainggolan, R. 2002. Pemisahan Komponen Minyak Nilam (Pongostemon cablin Benth) dengan teknik Distilasi Fraksinasi Vakum. IPB. Bogor.

Author : Lamboris_Pane

Editor : panehutan

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel