Apa Sih Briket Arang?
Bahan standar biomassa ini bisa diperoleh melalui tumbuhan atau limbah pertanian, limbah kayu, limbah hewan, limbah industri dan limbah pemukiman, dan energinya didapatkan dari senyawa karbon yang dari berdasarkan proses fotosintesis secara panas juga kimia (Sofia dkk, 2018).
Biomassa ini memiliki kelebihan pada penggunaannya yaitu sebagai asal tenaga yang dapat mengurangi karbon dioksida pada atmosfer karena gas output pembakaran lebih sedikit, sebagai akibatnya dapat diserap pulang sang flora (bersifat karbon netral). Dan juga biomassa ini mempunyai kelemahan yaitu nilai kalor yg dihasilkan berkategori rendah dan kadar air yg cukup tinggi. Dalam produk biomassa ini dapat berupa briket arang & pelet kayu.
Arang adalah hasil pembakaran bahan yg mengandung karbon yang terbentuk padat dan berpori. Sebagian besar porinya masih tertutup oleh hidrogen, ter, & senyawa organik lain yang komponennya terdiri berdasarkan abu, air, nitogren, & sulfur. Arang ini dapat dijadikan sebagai briket arang yang dipakai sebagai asal energi cara lain minyak tanah & kayu bakar yg harganya semakin naik, sebagai akibatnya dapat menghemat pengeluaran porto bulanan (Triono, 2006).
Briket arang dalam pembuatannya membutuhkan arang yg cukup halus. Ukuran serbuk arang dapat berpengaruh terhadap ketenguhan tekan dan kecepatan pembakaran, selain itu ukuran partikel arang yang terlalu besar akan sukar dalam saat dilakukan perekatan, sehingga mengurangi keteguhan tekan briket arang yang dihasilkan. Sebaiknya serbuk arang yang akan dipakai digiling & disaring buat memperoleh berukuran 20-40 mesh.
Pencampuran serbuk arang yang lebih halus menurut 40 mesh dapat dilakukan dari proporsinya nir lebih menurut 30% volume. Perbedaan bubuk arang berpengaruh terhadap ketenguhan tekan dan kerapatan briket arang. Dalam hal penggunaan berukuran serbuk arang diperoleh kecendurangan bahwa makin tinggi ukuran bubuk makin tinggi juga kerapatan dan keteguhan tekan briket arang (Nurhayati, 1983).
Arang bisa dibedakan dalam 3 jenis yaitu arang hitam yang dibuat dalam suhu karbonisasi 400-700 0C, arang putih dalam suhu karbonisasi diatas 700 0C & bubuk arang. Arang hitam digunakan dalam pengolahan biji besi, silikon, titanium, magnesium, karbon aktif, serbuk hitam, & karbon disulfida. Arang putih dipakai pada pembuatan karbon bisulfida, natrium sulfida dan natrium cyanida. (Triono, 2006).
Kualitas briket arang pada umumnya dipengaruhi menurut sifat fisik dan kimianya antara lain dipengaruhi oleh kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap, kadar karbon terikat, kerpatan, keteguhan tekan, dan nilai kalor.
Penutup
Briket arang dalam pembuatannya membutuhkan arang yang relatif halus. Ukuran bubuk arang dapat berpengaruh terhadap ketenguhan tekan & kecepatan pembakaran, selain itu ukuran partikel arang yg terlalu besar akan sukar pada waktu dilakukan perekatan, sebagai akibatnya mengurangi keteguhan tekan briket arang yg dihasilkan.
Sekian artikel yang membahas tentang Apa Sih Briket Arang? Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Nurhayati, T. 1983. Sifat Arang, Briket Arang beberapa Jenis Kayu dari Limbah Industri Kayu. Laporan PPPHH/FPRDC. Bogor.
Sofia, dkk. 2018. Karakteristik Biopelet Dari Limbah Padat Kayu Putih dan Gondorukem. IPB. Bogor.
Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis emini Engl) & Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L.) IPB. Bogor.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan