Alat-alat Pengukuran Praktikum Fisika Dasar
Latar Belakang
Pengukuran merupakan suatu bagian penting pada ilmu fisika. Dalam melakukan penelitian, pengukuran adalah keliru satu kondisi yang tidak boleh ditinggalkan. Tidak hanya pada ilmu ekamatra, pengukuran pula sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas mengukur sebagai sesuatu yang sangat krusial buat selalu dilakukan dalam mengusut aneka macam kenyataan yg sedang dipelajari.
Oleh karenanya praktikum pengukuran adalah suatu bagian yang sangat krusial dalam mengusut fisika, lantaran sudah dapat diketahui betapa krusial dibutuhkannya kegiatan pengukuran pada ilmu ekamatra. Maka nir terdapat alasan bagi para fisikawan bahkan mahasiswa buat mengabaikannya pada riset-riset mereka.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini dilaksanakan merupakan buat mengetahui alat, fungsi instrumennya serta kegunaan indera yg dipakai pada penelitian.
Landasan Teori Pengukuran
Pengukuran adalah proses untuk memperoleh informasi suatu besaran fisis tertentu, misalnya seperti tekanan, suhu, tegangan, arus listirik, dan lain sebagainya. Informasi yang diperoleh dapat berupa nilai dalam bentuk angka (kuantitatif) maupun berupa pernyataan yang merupakan sebuah kesimpulan (kualitatif).
Untuk memperoleh berita tersebut, maka kita memerlukan indera ukur, misalnya buat mengetahui tegangan, arus listrik, kendala kita dapat memakai indera multimeter, untuk mengetahui panjang suatu benda kita bisa menggunakan alat ukur mistar, dan lain sebagainya (Pandiangan, 2014).
Pengukuran Panjang
Dalam praktikum ini terdapat dua alat ukur panjang yg digunakan adalah menjadi berikut :
1. Mistar
Mistar atau penggaris merupakan indera ukur panjang yg tak jarang dipakai. Alat ukur ini mempunyai skala terkecil 1 mm atau 0,1 centimeter. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 1/2 dari skala terkecilnya yaitu 0,lima mm.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri berdasarkan dua bagian, yaitu rahang permanen & geser (sorong). Skala panjang yg terdapat dalam rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil berdasarkan nama penemunya. Skala utama mempunyai skala pada centimeter & mm. Sedangkan skala nonius mempunyai panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala dalam skala primer adalah 0,1 mm atau 0,01 centimeter. Jadi, skala terkecil dalam jangka sorong merupakan 0,1 mm atau 0,01 cm.
Pengukuran Massa
Dalam praktikum ini terdapat dua indera ukur massa yang digunakan merupakan menjadi berikut:
1. Neraca O'haus
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam pada praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang menggunakan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gr.
Dua. Neraca Analitik
Timbangan atau neraca analitik adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menimbang sejumlah bahan dalam berukuran miligram (sangat kecil bobotnya). Sebagai indera ukur masa, fungsi timbangan analitik (analytical balances) ini sangat membantu peneliti pada mendapatkan sejumlah mini takaran bahan kimia.
Pengukuran Suhu
Dalam praktikum ini indera ukur suhu yg dipakai merupakan termometer raksa. Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yg dibuat menurut air raksa yg ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yg dikalibrasi dalam tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di pada gelas, bervariasi sinkron suhu. Untuk menaikkan ketelitian, umumnya terdapat bohlam air raksa dalam ujung termometer yg berisi sebagian akbar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume (Redaksian, 2015).
Silahkan di downloand laporannya, dibawah ini.
Penutup
Sekian artikel yang membahas mengenai Alat-indera Pengukuran Praktikum Fisika Dasar, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan