9 Teknik Konservasi Tanah Secara Vegetatif
Konservasi tanah secara vegetatif adalah segala bentuk atau aktivitas pemanfaatan tanaman dan residu-residu tanaman buat mengurangi erosi (Marwanto dkk, 2002).
Kelebihan konservasi tanah secara vegetatif :
- Memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan memperbesar granulasi tanah.
- Penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi evaporasi.
- Meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga memperbesar jumlah dan mencegah tanah secara vegetatif.
- Memiliki nilai ekonomis sehingga dapat menambah penghasil petani.
Kekurangan perlindungan tanah secara vegetatif :
Tidak semua tanaman dapat digunakan buat melaksanakan konservasi tanah secara vegetatif, sehingga secara nir pribadi akan menghambat pertumbuhan flora.
Adapun teknik-teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah sebagai berikut (Marwanto, 2002):
1. Perhutanan Kembali
Teknik ini merupakan bisnis buat mengembalikan & memperbaiki syarat ekologi & hidrologi suatu daerah menggunakan tumbuhan pohon-pohon. Perhutanan balik jua berpotensi buat peningkatan kadar bahan organik tanah menurut serasah yang jauh di permukaan tanah & sangat mendukung kesuburan tanah. Teknik ini umumnya dilakukan pada huma-huma kritis yang diakibatkan oleh bala insan misalnya pertambangan, perlandangan berpindah, & penebangan hutan.
Dua. Wanatani (agroforestry)
Teknik ini merupakan usaha konservasi tanah yang menggabungkan antara flora pohon-pohonan, atau tumbuhan tahunan menggunakan tanaman komoditas lain yg ditanam secara bersama-sama ataupun bergantaian. Penggunaan tumbuhan tahunan sanggup mengurangi erosi lebih baik daripada tanman komoditas pertanian khusunya tanaman musiman. Penerapan teknik ini dilaksakan dalam huma dengan lereng curam atau relatif curam mampu mengurangi taraf erosi & memperbaiki kulaitas tanah. Teknik ini memiliki beberapa macam, yaitu pertanaman sela, pertanaman lorong, talun hutan masyarakat, kebun adonan, pekarangan, tumbuhan pelindung/multistrata, & silvipastura.
3. Strip Rumput
Teknik ini merupakan usaha yg menggunakan rumput yang didatangkan berdasarkan luar areal lahan, yang dikelola dan sengaja ditanam secara strip berdasarkan kontur buat mengurangi genre permukaan dan sevagai sumber pakan ternak.
4. Mulsa
Teknik ini adalah bisnis yang memakai bahan-bahan (residu-residu tumbuhan, seresah, sampah, plastik atau bahan-bahan lainya) yang disebar atau menutup bagian atas tanah buat melindungi tanah menurut kehilangan melalui evaporasi. Teknik ini jua berfungsi buat melindungi bagian atas tanah menurut pukulan langsung butiran hujan sehingga mengurangi terjadinya erosi pecik & mengurangi laju & volume limpasan bagian atas.
5. Sistem Penanaman Menurut Strip
Teknik ini merupakan sistem pertanaman, dimana dalam satu bidang lahan ditanami flora menggunakan jeda tanam tertentu & berselang-seling menggunakan jenis flora lainnya searah kontur.
6. Barisan Sisa Tanaman
Teknik ini merupakan bisnis yang bersifat sementara dimana gulma/rumput/residu tanaman yg disiangi ditumpuk berbaris. Teknik ini sama dengan sistem strip.
7. Tanaman Penutup Tanah
Teknik ini merupakan usaha yang memakai flora yang biasa ditanam pada lahan kemarau dan dapat menutup seluruh bagian atas tanah. Tanaman yang dipilih menjadi tanaman epilog tanah umumnya tanaman semusim/tahunan dari jenis legum yang sanggup tumbuh cepat, tahan kekeringan, dapat memperbaiki sifat fisik tanah & menghasilkan umbi, buah, & daun. Tanaman Penutup bisa mempertinggi penyusupan.
8. Penyiangan Parsial
Teknik ini adalah bisnis dimana lahan tidak disiangi seluruhnya yaitu dengan cara menyisakan sebagian rumput alami maupun tanaman penutup tanah sehingga disekitar batang tanaman utama akan higienis menurut gulma.
9. Penerapan Pola tanam
Teknik ini adalah usaha yang sistemnya mengatur waktu tanam & jenis tumbuhan sinkron menggunakan iklim, kesesuaian tanah menggunakan jenis tanaman , luas huma, ketersedian energi, modal, dan pemasaran. Teknik ini berfungsi buat menaikkan intesitas penutupan tanah & mengurangi terjadinya erosi. Teknik ini memiliki sistem pertanaman beragam, yaitu pergiliran flora, tumpang sari, & tumpang gilir.
Penutup
Teknik perlindungan tanah secara vegetati terdiri berdasarkan perhutanan pulang, wanatani (agroforestry), strip rumput, mulsa, sistem penanaman berdasarkan strip, barisan sisa tumbuhan, tanaman penutup tanah, penyiangan parsial, & penerapan pola tanam
Sekian artikel yang membahas tentang 9 Teknik Konservasi Tanah Secara Vegetatif, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber
Marwanto, dkk. 2002. Teknik Konservasi Tanah Secara Vegetatif. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan