8 Jenis Sistem Wanatani (Agroforestry) dalam Konservasi Tanah

Wanatani (Agroforestry) merupakan bagian bentuk bisnis perlindungan tanah secara vegetatif yg memakai antara tumbuhan pohon-pohonan, atau tanaman tahunan menggunakan tumbuhan komoditas lain yang ditanam secara bersama-sama ataupun bergantian.

jenis

Dimana penggunaan flora tahunan sanggup mengurangi erosi lebih baik daripada flora komoditas pertanian khususnya flora semusim.

Tanaman tahunan ini memiliki luas penutupan dau nisbi lebih besar dalam menunda tenaga kinetik air hujan, sebagai akibatnya air yg hingga ke tanah dalam bentuk aliran btg (stemflow) & genre tembus (thoughfall) nir menghasilkan pengaruh erosi yang begitu besar .

Sedangkan tanaman semusim ini hanya bisa menaruh imbas penutupan dan perlindungan tanah yang baik dari butiran hujan yg mempunyai energi perusak.

Sehingga penggabungan keduanya diharapkan bisa memberi laba ganda baik dari tanaman tahunan maupun berdasarkan tumbuhan semusim (Subagyono et al, 2003).

Penerapan wanatani pada lahan menggunakan lereng curam atau relatif curam bisa mengurangi taraf erosi & memperbaiki kualitas tanah, dibandingkan jika huma tersebut gundul atau hanya ditanami tumbuhan semusim.

Adapun jenis-jenis sistem wanatani yg dikembangkan di Indonesia (Subagyono et al,., 2003), sebagai berikut.

1. Pertanaman Sela

Jenis ini memiliki sistem pertanaman campuran antara flora tahunan menggunakan flora semusim yang poly dijumpai pada daerah hutan dan kebun yang dekat menggunakan lokasi pemukiman.

Pertanaman sela bertujuan buat menigkatkan intersepsi & intensitas penutupan eksklusif sehingga memperkecil resiko tererosi.

2. Pertanaman Lorong

Jenis ini merupakan sistem dimana tanaman pagar pengontrol erosi berupa barisan flora yg ditanam rapat mengikuti garis kontur, sehingga membangun lorong-lorong & tumbuhan semusim berada pada antara tumbuhan pagar tadi yang diterapkan pada lahan kritis.

Tiga. Talun Hutan Rakyat

Talun merupakan huma diluar daerah pemukiman penduduk yg ditanami tanaman tahunan yg dapat diambil kayu juga buahnya. Dimana jenis sistem ini membutuhkan perawatan intensif & hanya dibiarkan begitu saja sampai saatnya panen.

Sitem ini berguna dalam hal perlindungan melalui dapat mencegah erosi secara maksimal & memiliki fungsi misalnya hutan.

4. Kebun Campuran

Sistem ini mempunyai tanaman tahunan yang dimanfaatkan sebagai output buah, daun, & kayunya. Dimana kebun campuran ini menaruh bantuan pada mencegah erosi dengan baik karena kondisi penutupan tanah kedap sehingga butiran air hujan nir langsung mengenai bagian atas tanah.

5. Pekarangan

Sistem ini adalah kebun di sekitar rumah menggunakan berbagai jenis flora baik itu flora semusim juga tumbuhan tahunan. Contoh tumbuhan pekarangan, ubi kayu, sayuran, tanaman buah-buahan, tumbuhan obat-obatan dan tanaman lainnya yg bersifat subsisten.

6. Tanaman Pelindung

Sistem ini memiliki tanaman tahunan yang ditanam di sela-sela tumbuhan pokok tahunan. Dimana fungsi sistem ini buat mengurangi intensitas penyinaran mentari dan bisa melindungi tumbuhan utama dari bahaya erosi terutama ketika flora utama masih belia.

7. Silvipastura

Sistem ini merupakan bentuk lain dari sistem tumpang sari, namun yg ditanam di sela-sela tanaman tahunan bukan flora pangan melainkan tumbuhan pakan ternak seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum). Dimana sistem ini mempunyai fungsi buat menyebarkan peternakan menjadi komoditas unggulan di suatu daerah.

8. Pagar Hidup

Sistem ini adalah sistem yang memanfaatkan flora menjadi pagar buat melindungi flora pokok. Dimana manfaat flora pagar buat melindungi lahan menurut bahaya erosi baik erosi air juga angin.

Penutup

Jenis sistem Wanatani (Agroforestry) pada Konservasi Tanah adalah pertanaman sela, pertanaman lorong, talun hutan warga , kebun campuran, pekarangan, flora pelindung, silvipastura, dan pagar hidup.

Sekian artikel yang membahas tentang 8 Jenis Sistem Wanatani (Agroforestry) dalam Konservasi Tanah, semoga berguna bagi para pembaca.

"Salam Lestari"

Sumber

Subagyono et al, S. 2003. Teknik Konservasi Tanah Secara Vegetatif. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Author : Lamboris_Pane

Editor : panehutan

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel