7 Jenis Hama di Kawasan Hutan
Dalam kawasan hutan berdasarkan iklim, dapat dibedakan menjadi dua yaitu, hutan hujan tropis dan hutan hujan subtropis. Hutan hujan tropis merupakan hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa yang artinya memiliki curah hujan yang tinggi disertai dengan dua musim yaitu, musim kemarau dan musim hujan.
Sedangkan hutan hujan subtropis merupakan hutan dengan kondisi iklimnya berupa badai, hujan salju dan tornado serta memiliki empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Dari kedua kawasan hutan itu, dapat terjadi penurunan produktifitasnya yang disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan, salah satunya hama hutan.
Menurut Hadi dan Mahfudz, 2012 mengatakan bahwa hama hutan adalah suatu atau semua organisme hidup yang tergolong pada jenis serangga atau satwa yang dapat menimbulkan kerusakan pada biji, bibit, tanaman muda dan tua yang terganggu sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.
1.Rayap jati atau inger-inger, Neotermes tectonae
Rayap jati ini merupakan salah satu serangga sosial yang polimorfis, hidup dalam koloni dengan tugas masing-masing individu. Memiliki kasta prokduktif dan kasta steril. Hama ini menyerang tumbuhan dengan waktu penyerangan dimulai pada permulaan musim hujan yaitu saat penebangan sulung mulai hama menyerang sampai terlihat gejala serangan memerlukan waktu 3-4 tahun bahkan 7 tahun yang dapat menimbulkan batang pohon jati bengkak.
2. Hama Bubuk, Xyleborus destruens
Hama ini berupa kumbang berwarna kemerahan mengkilap yang panjang tubuhnya berkisar antara 4,5-5,0 mm dengan bentuk tubuh slindirs. Kumbang ini dapat menimbulkan kulit batang berwarna coklat kehitaman. Hama ini menyerang tegakan jati didaerah-daerah pada musim hujan dan kemarau tidak berbeda nyata, sehingga hama ini dapat ditemukan sepanjang tahun.
3. Hama oleng-oleng, Duomitus ceramicus
Hama ini merupakan larva berwarna putih kotor, kepala coklat tua, prothorax berwarna lebih terang, bagian depan segmen ke 3-8 terdapat pita keunguan. Serangan hama ini pada tegakan jati umumnya terjadi pada daerah hutan yang mempunyai angka curah hujan tinggi yang menimbulkan batang jati akan berlubang dan mengeluarkan lender serta kotoran-kotoran dan serbuk gerek.
4. Hama Penggerek batang, Zuezera coffeae
Hama ini menimbulkan gejala stadium larva menyerang tanaman ekaliptus terutama pada umur 7-10 bulan di daerah porsea, Sumatera Utara sehingga akibatnya serangan hama ini batang menjadi bengkak dan mudah patah jika tertiup angin. Hama ini menyerang pada waktu musim penghujan.
5. Hama kumbang moncong, Alcides sp.
Hama ini memiliki siklus hidupnya berlangsung selama kurang lebih 4 bulan. Hama ini sangat merusak pada persemaian dan tanaman muda, yang menyerang pucuk, tunas ujung dan tangkai daun dengan cara membuat terowongan yang panjang dibagian dalam pucuk dan ranting. Yang mengakibatkan pucuk tanaman akan patah lalu mengering bahkan dapat mengakibatkan kematian tanaman.
6. Hama kutu daun, Aphis gossypil
Hama ini mengakibatkan kerusakan fisik tanaman dengan cara menghisap cairan sel pada permukaan bawah daun secara bergerombolan yang menimbulkan pertumbuhan daun menjadi tidak normal dan menyebabkan kekerdilan.
7. Hama penggerek pucuk, Hypsypyla robusta
Hama ini memiliki siklus hidupnya selama kurang lebih 7 minggu. Hama ini menyerang pucuk tanaman mahoni yang mengakibatkan pucuk patah, lalu kualitas dan kuantitas kayu akan turun, dan cabang akan menjadi pendek.
Penutup
Sekian artikel yang membahas tentang 7 Jenis Hama di Kawasan Hutan, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber
Hadi dan Mahfudz. 2012. Hama Hutan Indonesia. Balai Penelitian Kehutanan. Manado.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan