6 Cara Penumpukan Sortimen Kayu

Sebelum membentuk suatu produk kayu, seperti furniture, lemari, dan lain sebagainya. Kayu itu wajib diolah sebagai beberapa sortimen (ukuran gergajian). Sortimen ini awalnya asal berdasarkan kayu bundar .

cara

Menurut Kasmudjo (2010) menyampaikan bahwa buat mendapatkan sortimen persegi, log harus melalui tahapan penggergajian kayu sedang buat menerima kayu kering udara harus dilakukan pengeringan kayu.

Pengeringan kayu ini merupakan kegiatan atau tahapan buat mengeluarkan air yg terdapat dalam kayu, sehingga kayu mempunyai kada air eksklusif sinkron pemanfaatannya yang bisa dilakukan menggunakan alami (air seasoning) & protesis atau dalam tanur pengering (dry klin).

Dalam berukuran kayu yang efektif, wajib memperhatikan modal bisnis, kapasitas, macam produk final kayu, dan kualitas yang diinginkan bisa dipakai dalam menentukan pilihan tersebut.

Berdasarkan pengertian pengeringan kayu ini mempunyai hubungan dengan ukuran kayu pada pembuatan suatu produk kayu di Indonesia yaitu bahwa kadar air yang siap pakai dalam syarat kemarau udara berkisar antara 10-18%.

Oleh sebab itu, perlunya cara penumpukan sortimen kayu yang dikeringkan herbi kapasitas ruang (loka pengeringan). Menurut Kasmudjo (2010) menyatakan bahwa pemanfaatan ruang yg optimal berarti efesien & efektif sehingga produktifitas pengeringan tinggi.

Adapun 6 cara penumpukan sortimen kayu, sebagai berikut.

1. Flat piling (mendatar)

Cara ini, berupa susunan mendatar dan antar sortimen dilengkapi dengan stick yg tebalnya minimal sama menggunakan tebal sortimen yang dikeringkan. Cara ini dipakai pada pengeringan alami maupun tanur.

Cara ini, sangat cocok dipakai buat sortimen pada bentuk papan-papan atau sortimen-sortimen yg lebih kecil lainnya seperti usuk (Kasmudjo, 2010).

Dua. End piling (miring bersandar)

Cara yg dilengkapi menggunakan sandaran berupa dinding tegak yg kemudian disandarkan miring dalam sandaran itu sendiri dengan donasi sticker (ganjel) antar sortimen. Cara ini digunakan dalam pengeringan sortimen papan dan sortimen lainnya yg tebalnya ukuran tipis misalnya usuk.

Tiga. End racking (bersandar miring berpadu)

Cara yang dilengkapi menggunakan sandaran tegak ditengah-tengah, dimana menurut arah kanan dan kiri sandaran tadi diletakkan sortimen berselang-seling antara sortimen satu menggunakan lainnya yg berfungsi menjadi sticker antara sortimen yg dikeringkan. Cara ini dipakai dalam pengeringan sortimen papan dan usuk (Kasmudjo, 2010).

4. Crib piling (berseling ujung berpadu mendatar)

Cara yang dilakukan dilantai satu sama lain dari sortimen ditumpuk mendatar & ke 2 ujungnya berpadu menggunakan ujung sortimen lainnya. Dimana dalam setiap 3 sortimen membangun paduan segitiga yg tiap sortimen sekaligus berfungsi menjadi sticker terhadap sortimen lainnya. Cara ini dipakai dalam sortimen tebal & akbar misalnya balok-balok beladar buat tiang, penyangga atas tembok, kosen-kosen, & lain sebagainya (Kasmudjo, 2010).

Lima. Zig zag (mendatar berseling)

Cara yang sistemnya mendatar pada atas lantai yang dilengkapi pondasi seperlunya, dimana satu ujungnya secara bergantian diberi sticker sortimen itu sendiri yg arahnya tegak lurus dengan panjang sortimen yang dikeringkan. Cara ini digunakan dalam sortimen tebal/akbar (Kasmudjo, 2010).

6. Square piling (persegi mendatar)

Cara yg sistemnya arah mendatar dan berjarak antar menggunakan sortimennya, dimana letak sortimen yang berurutan kearah atas disusun saling melintang (tegak lurus arah datarnya). Cara ini dipakai dalam sortimen tebal/akbar.

Catatan : Bahwa ke-6 cara penumpukan dalam pengeringan dalam tanur (kiln) lazimnya digunakan flat piling, tetapi dengan pengeringan alami dapat digunakan seluruh cara penumpukan (Kasmudjo, 2010).

Penutup

Cara penumpukan sortimen kayu adalah flat piling, end piing, end racking, crib piling, zig zag, dan square piling.

Sekian artikel yg membahas mengenai 6. Cara Penumpukan Sortimen Kayu, semoga berguna bagi para pembaca.

"Salam Lestari"

Sumber :

Kasmudjo. 2010. Teknologi Hasil Hutan. Cakrawala Media. Yogyakarta.

Author : Lamboris_Pane

Editor : panehutan

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel