6 Cacat Kayu Akibat Pengeringan Buatan
Berbagai jenis cacat dalam kayu bisa mempengaruhi perlemahan sebuah bangunan yang memakai konstruksi kayu lantaran menggunakan adanya stigma kayu maka terjadi penurunan kekuatan kayu.
Bagi prosuden kayu, cacat kayu merupakan kerugian yang bisa mengakibatkan penurunan harga kayu, meskipun demikian sebaiknya pembuat tetap melindungi hak konsumen menggunakan memberitahukan stigma kayu tersebut, mengingat resiko keruntuhan bangunan yang mengerikan bisa terjadi karena cacat kayu yang nir diantisipasi sebelumnya. Ada beberapa cacat kayu akibat pengeringan kayu secara protesis adalah sebagai berikut (P4TK BOE Malang, 2020):
1. Retak ujung dan permukaan (end and surface checks)
Retak ujung & permukaan serta retak rambut bisa terjadi bila kelembaban udara dalam ruang tidak diperhatikan pada waktu panggang mulai beroperasi. Pada saat bagian atas kayu mengering, bagian luar kayu mulai menyusut, namun bagian pada kayu masih basah, akibatnya terjadinya tegangan dan retak-retak dalam permukaan atau ujung kayu.
Pencegahannya dengan mengoleskan oli dalam ujung kayu atau memakai resin urea atau polyethiline glycol kayu cacat retak rambut nir dapat dipakai buat dicat, karena bagian yang retak akan menghambat bagian atas cat pada saat kayu kembang susut oleh udara lebih kurang.
Sumber: https://docplayer.Informasi/5110889-Hasil-&-Pembahasan.Html
Gambar 1. Cacat Kayu Retak Ujung
2. Pengerasan kayu (case harduehing)
Pengerasan kayu disebabkan sang tingginya kadar air dalam kayu pada waktu sebelum mulai kayu pada ketika sebelum mulai dikeringkan & sangat cepatnya proses pengeringan kayu (Kasmudjo, 2010).
Permukaan kayu akan mencapai titik keseimbangan lebih cepat daripada bagian dalam kayu, hingga permukaan kayu mulai menyusut. Penyusutan permukaan menyebabkan tegangan pada permukaan kayu dan menyebabkan retak. Sebaliknya, bila permukaan kayu tetap elastic dan tidak timbul cacat retak permukaan, proses evaporasi pada kayu (inti) terhambat. Sel-sel permukaan kayu yang kering akan menutup jalan air sel bagian dalam kayu keluar kepermukaan. Bila proses pengeringan ini diteruskan, bagian luar akan mengeras dan kedap. Hingga timbul pengeringan kayu case hardening.
Sumber: https://docplayer.Informasi/5110889-Hasil-&-Pembahasan.Html
Gambar 2. Cacat Kayu Pengerasan kayu
3. Retak dalam (Honey Combing)
Cacat retak dalam merupakan cacat akibat kesalahan pengendalian mesin pengering, tetapi cacat ini dapat dihindarkan. Keadaan ini adalah kelanjutan dari cacat pengerasan bagian luar (case hardening). Bila kesalahan pengendalian mesin tidak cepat diatasi, kayu menjadi kering dan cacat retak-retak. Cacat retak dalam dapat tidak diperbaiki dan kayu tidak dapat dipakai.
Sumber: http://batyra.Com/2014/0/page/124/
Gambar tiga. Cacat Kayu Retak Dalam
4. Perubahan bentuk (distorsi)
Perubahan bentuk dalam papan atau dalam balok waktu pengeringan kayu merupakan normal & nir multak kesalahan pengeringan kayu. Namun merupakan suatu keharusan untuk menekan perubahan bentuk ini sekecil mungkin menggunakan memakai mesin pengering. Tegangan dalam kayu dapat dihilangkan melalui pengaturan panggang.
Perubahan-perubahan bentuk kayu mungkin terjadi adalah melengkung (bowing), cekung (cupping), dan memuntir (twisting). Perubahan bentuk ini disebabkan oleh tidak meratanya prosentasi penyusutan bagian-bagian kayu. Perbedaan penyusutan selalu terjadi karena perbedaan arah pemotongan kayu (tangensial, radial, dan aksial).
Sumber: https://custommebel.Com/2018/02/28/pengrajin-kursi-custom-membuat-menurut-kayu-solid/
Gambar 4. Cacat Kayu Distorsi
5. Cacat kadar air nir merata
Seringkali output proses pengeringan tidak merata kadar airnya, terutama pada bagian tengah tumpukan kayu masih basah. Sebab utama adalah tidak meratanya distribusi panas keseluruhan bagian kayu.
Sumber: https://www.Flickr.Com/photos/homeyfurniture/sets/7215762902292985/comments/
Gambar lima. Cacat Kayu Kadar Air Tidak Merata
6. Perubahan Warna Kayu
Perubahan warna kayu dapat berupa perubahan warna total atau berupa noda-noda udara, yang sedikit banyak jua sampai kedalam kayu. Noda-noda warna pada bagian atas kayu masih bisa dihilangkan menggunakan cara menyerut kayu, namun perubahan rona yg sampai kedalam, sulit dihilangkan.
Penyebab utama perubahan warna lantaran temperature atau uap yang tinggi & menyebabkan zat tannin kayu beraksi, sehingga terjadi proses oksidasi yang menyebabkan warna kayu berubah. Temperatur yg tinggi lebih banyak berpengaruh pada perubahan rona daripada menurunkan kadar air dengan cepat.
Sumber: https://docplayer.Informasi/5110889-Hasil-&-Pembahasan.Html
Gambar 6. Cacat Kayu Perubahan Warna
Sumber
Kasmudjo. 2010. Teknologi Hasil Hutan. Cakrawala Media. Yogyakarta.
P4TK BOE Malang. 2020. Cacat Kayu. Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Malang.
Salam Lestari,
Lamboris_Pane