5 Senyawa Metabolit Sekunder
Senyawa metabolit sekunder berhubungan dengan uji fitokimia. Dimana fitokimia merupakan ilmu yg menyelidiki aspek kimia suatu tumbuhan menggunakan mencangkup aneka ragam senyawa organik yang dibuat dan disimpan sang organisme. Misalnya struktur kimianya, biosintesisnya, perubahan serta metabolismenya, penyebarannya secara alamiah dan fungsi biologisnya, isolasi dan perbandingan komposisi senyawa kimia menurut bermacam-macam jenis tumbuhan (Putranti, 2013).
Sehingga uji fitokimia diartikan menjadi kegiatan buat mengusut kandungan kimia secara kualitatif dalam mengetahui golongan senyawa yg terkandung dalam suatu flora.
Dari pengertian uji fitokimia tersebut diarahkan dalam 5 senyawa metabolit sekunder, menjadi berikut.
1. Alkaloid
Senyawa metabolit sekunder yg golongan senyawa bersifat basa, mengandung satu atau lebih atom nitrogen yang pada umumnya bergabung menggunakan bentuk siklik, dan bisa dideteksi dengan cara pengendapan menggunakan pereaksi mayer dan wagner, dragendroff, dan bouchardat.
Sebagian akbar senyawa alkaloid ini berbentuk kristal padat & sebagian mini berupa cairan pada suhu kamar, memutar bidang polarisasi & terasa getir.
Dua. Flavonoid
Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yg dalam umumnya masih ada dalam flora berpembuluh. Dimana berperan sebgai glikosida & aglikon flavonoid. Oleh karena itu senyawa flavonoid bekerja menggunakan cara menghambat makan dan bersifat toksis buat serangga (Setyaningrum et al, 2014).
Menurut Susanti (2015) menyatakan bahwa pendektesian adanya senyawa ini dapat dilakukan menggunakan menambahkan rona hijau atau hitam bertenaga. Sehingga senyawa ini berfungsi sebagai anti mikroba, obat infeksi dalam luka, anti jamur, anti virus, anti kanker, anti tumor, anti bakteri, anti alergi, sitotoksik, dan anti hipertensi.
3. Saponin
Saponin merupakan senyawa metabolit sekunder berifat aktif permukaan dan dapat melimbulkan busa jika dikocok dengan air. Dimana senyawa ini mempunyai dampak kerja menurunkan tegangan bagian atas selaput mukosa traktus digestivus larva sebagai akibatnya dindingnya menjadi korosif dan proses metabolisme mengalami gangguan perut (Setyaningrum et al, 2014).
4. Steroid
Steroid adalah senyawa metabolit sekunder yang molekul kompleks larut di dalam lemak menggunakan 4 cincin yang saling bergabung (Putranti, 2013). Senyawa ini berfungsi menjadi pengatur aktivitas biologis dalam organisme hidup yg dibuat berdasarkan bahan alam (sterol). Sterol ini terdapat dalam lapisan malam (lilin) daun dan buah yg dimanfaatkan sebagai pelindung buat menolak serangga & agresi mikroba (Ningsih et al, 2016).
Lima. Tanin
Tanin merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman berpembuluh, memiliki gugus fenol, rasa sepat & sanggup menyamak kulit karena kemampuannya menyambungkan silang protein. Senyawa ini bekerja menggunakan cara mengendapkan protein dan bisa Mengganggu membran sel. Sehingga senyawa ini dikategorikan sebagai senyawa organik aktif Mengganggu pertumbuhan mikroba menggunakan mekanisme merusak dinding sel mikroba dan membangun ikatan dengan protein fungsional sel mikroba itu sendiri.
Penutup
Senyawa metabolit sekunder terdiri dari beberapa yaitu Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Steroid, dan Tanin.
Sekian artikel yg membahas tentang lima Senyawa Metabolit Sekunder, semoga berguna bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber
Ningsih et al. 2016. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder serta Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak menjadi Antibakteri Molekul.
Putranti, RI. 2013. Skrining Fitokimia & Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut Sargassum Duplicatum & Turbinaria Ornata menurut Jepara. [Tesis]. UNDIP. Semarang.
Setyaningrum et al. 2014. Uji Efektifitas Ekstrak butir Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff). Boerl) menjadi Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti Instar III. Universitas Lampung. Lampung.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan