5 Faktor Terjadinya Erosi

Erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan dipindahkan ke loka lain sang kekuatan air, angin, dan gravitasi (Hardjowigeno, 1995). Sedangakan dari Arsyad (2000) mengartikan erosi merupakan sebagai akibat interaksi berdasarkan faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi, & aktifitas manusia terhadap sumber daya alam.

faktor

Erosi ini dibagi atas dua macam (Hardjowigeno, 1995), sebagai berikut.

  1. Erosi geologi merupakan jenis erosi yang berjalan dengan lambat melalui jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini bersifat tidak berbahaya karena dalam keseimbangan alami.
  2. Erosi dipercepat merupakan jenis erosi yang terjadi akibat adanya kegiatan manusia yang menganggu keseimbangan alam dan jumlah tanahnya yang tererosi lebih banyak daripada tanah yang terbentuk seingga tanah permukaan (top soil) menjadi hilang.

Menurut Suripin (2001) menyatakan bahwa erosi terjadi melalui tahap divestasi partikel tunggal berdasarkan masa tanah & termin pengangkutan oleh media yg erosif misalnya genre air dan angin.

Untuk faktor-faktor penyebab terjadinya erosi ini, ditentukan sang,

1. Curah Hujan

Curah hujan ini berhubungan dengan intensitas hujan melalui sistem memperlihatkan curah hujan per satuan ketika (mm/jam atau cm/jam). Dimana curah hujan ini mempunyai kekuatan menghancurkan tanah itu sendiri.

Hujan yg turun hingga ke permukaan tanah memiliki energi kinetik yang dapat menghancurkan tanah (butie-butir tanah), sebagai akibatnya bagian-bagian tanah terhempas, hilang, & hanyut oleh aliran bagian atas.

Dua. Tanah

Tanah ini herbi kepekaan tanah terhadap erosi atau erodibilitas. Dimana semakin besar nilai erodibilitas suatu tanah maka semakin peka tanah terhadap erosi (Hardjoamidjojo dan sukartaatmadja, 1992).

Sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap erosi merupakan tekstur tanah, bentuk dan kemantapan struktur tanah, daya penyusupan atau permeabilitas tanah, dan kandungan bahan organik. Dimana sifat fisik tanah yg mudah mengalami erosi memiliki ciri menggunakan tekstur kasar (pasir kasar), bentuk struktur tanah yg membulat, kapasitas infiltrasi yang rendah & kandungan bahan organik kurang berdasarkan dua% (Nilwan, 1987).

Tiga. Lereng

Lereng ini herbi unsur topogafi melalui panjang & kemiringan lereng. Dimana erosi akan semakin tinggi jika lereng semakin curam atau semakin panjang, sehingga mempercepat genre bagian atas dengan mengankut tanah (Purnama, 2008).

4. Vegetasi

Vegetasi ini berperan menjadi faktor buat menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di bagian atas tanah, sehingga kekuatan tanah untuk menghancurkan dapat dikurangi. Oleh sebab itu semakin sedikit jumlah vegetasi pada suatu tanah maka akan semakin besar nilai erosinya yg terjadi.

Lima. Manusia

Manusia dapat menjadi faktor yg baik & jelek terhadap erosi. Untuk faktor baiknya, misalnya pembuatan teras-teras pada tanah yg berlereng curam sehingga mampu mengurangi erosi. Sedangkan buat faktor buruknya, contohnya penggundulan hutan pada daerag-daerah pegunungan yg mampu menaikkan terjadinya erosi.

Penutup

Faktor-faktor terjadinya suatu erosi merupakan curah hujan, tanah, lereng, vegetasi, & manusia.

Sekian artikel yang membahas tentang lima Faktor-Faktor Terjadinya Erosi, semoga berguna bagi para pembaca.

"Salam Lestari"

Sumber

Hardjoamidjojo, S. Dan Sukartaatmadja, S. 1992. Teknik Pengawetan Tanah & Air. JICA IPB. Bogor.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademia Presindo. Jakarta.

Nilwan. 1987. Pendugaan Besar Erosi dan Daya Angkutan Sedimen dalam Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu. Skripsi. IPB. Bogor.

Purnama, N. E. 2008. Pendugaan Erosi dengan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) pada Situ Bojongsari Depok. IPB. Bogor.

Suripin. 2001. Tingkat Kesuburan Situ Rawa Besar Depok Berdasarkan Kandungan Unsur Hara N dan P. Skripsi. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.

Author : Lamboris_Pane

Editor : panehutan

Iklan Relaterd

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel