5 Faktor Penentu Hasil Tanin
Tanin ini merupakan bahan penyamak yg bisa berasal menurut kulit, akar, buah, kayu dan daun flora eksklusif. Misalnya kulit bakau, segawe, trengguli, akasia (pembuat tanin penyamak), kulit soga (pembuat tanin pewarna), daun teh, gambir (penghasil tanin pewarna dan pengganti penyamak) (Kasmudjo, 2010).
Bahan penyamak berupa tanin berfungsi buat mengganti kulit (fauna) yg labil menjadi kulit jadi yg stabil. Menurut Kasmudjo (2010) menyatakan bahwa terdapat tiga macam bahan penyamak, yaitu bahan penyamak nabati (bahan penyamak berasal dari tanaman ), bahan penyamak mineral (bahan yang berasal dari logam), & bahan penyamak sintesis (bahan berupa larutan penggati bahan penyamak nabati).
Dari ke-tiga macam bahan penyamak itu, ada baik kita perlu memahami cara pengolahan bahan penyamak tanin. Menurut Kasmudjo (2010) menyatakan ada 3 proses pengolahan tanin, menjadi berikut :
- Mempersiapkan bahan baku dan diusahakan dalam ukuran kecil (diblender, dicacah, dipotong dan sebagainya).
- Memasukkan ke dalam alat ekstraksi, sehingga air suling (distilat) dan sari bahan penyamak.
- Mengeringkan sari bahan penyamak melalui alat oven, sehingga hanya memperoleh bahan penyamak padat lembek yang semakin memadat setelah dibiarkan (di udara terbuka) dengan waktu tertentu. Sebelum memadat dapat pula dipanaskan seperlunya dan kemudian dicetak sehingga diperoleh tanin cetakan.
- Sangat baik (Lebih dari 45%)
- Baik (15-45%)
- Sedang (10-15%)
- Kurang (Kurang dari 10%)
- Jenis Tanaman, merupakan faktor mempengaruhi dari kandungan zat yang dimiliki setiap jenis tanaman memiliki nilai yang berbeda-beda, sehingga mampu mempengaruhi hasil tanin itu sendiri.
- Tanah dan iklim, merupakan faktor yang mempengaruhi melalui habitat suatu tanaman, dimana tanaman yang tumbuh di daerah lebih subur dan basah iklimnya mempunyai kadar tanin yang lebih banyak.
- Umur tanaman, merupakan faktor yang mempengaruhi hasil tanin, dimana umur tanaman yang meningkat kadar taninnya juga meningkat (semakin bertambah).
- Kulit batang pohon, merupakan faktor yang mempengaruhi melalui bagian pohon itu sendiri, dimana pada bagian pangkal batang kulit kayunya mengandung tanin yang lebih banyak.
- Cara ekstraksi, merupakan faktor yang mempengaruhi hasil tanin, dimana proses ekstraksi dengan air panas menghasilkan tanin yang lebih banyak.
Faktor-faktor yg mensugesti hasil tanin menjadi bahan penyamak adalah jenis tumbuhan, tanah dan iklim, umur tumbuhan, dari kulit btg pohon, dan cara ekstraksi.
Sekian artikel yang membahas tentang 5 Faktor Penentu Hasil Tanin, semoga berguna bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Kasmudjo. 2010. Teknologi Hasil Hutan. Cakrawala Media. Yogyakarta.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan