5 Cara Pengawetan pada Kayu
Pangawetan dilakukan pada kayu bertujuan untuk meningkatkan umur pakai kayu, memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yang berkelas keawetan rendah, dan membentuk industri pengawetan kayu sebagai lapangan pekerjaan (Dumanauw, 1990).
Dimana ada beberapa alasan dilakukan pengawetan pada kayu adalah kayu yang kelas III-V cukup banyak dan mudah didapatkan dalam jumlah banyak dan cara pengerjaannya pun lebih mudah, dimana nilai keindahannya cukup tinggi yang memiliki nilai keawetan rendah. Oleh sebab itu dilakukannya tindakan pengawetan terlebih dahulu.
Sebelum dilakukannya pengawetan kayu, perlu kita pahami prinsip dasar pengawetan itu sendiri (Dumanauw, 1990) :
- Pengwetan kayu harus merata pada seluruh bidang kayu
- Dilihat dari faktor waktu yang diperlukan
- Faktor peralatan yang digunakan
- Metode pengawetan yang digunakan
- Penetrasi dan retensi bahan pengawet diusahakan masuk sedalam dan sebanyak mungkin di dalam kayu.
Ada 5 cara pengawetan pada kayu, sebagai berikut :
1. Perendaman
Cara yang prosesnya dimulai dengan kayu direndam di dalam wadah larutan bahan pengawet yang telah ditentukan nilai konsentrasinya bahan pengawet dan larutannya dengan jangka tertentu juga. Kayu yang direndam tidak boleh ada yang mengapung, sehingga membutuhkan timpahan atau alat bantu untuk membantu proses perendaman secara menyeluruh.
Menurut Dumanauw (1990) mengatakan bahwa ada beberapa macam pelaksanaan rendaman, antara lain rendaman dingin, rendaman panas dan rendaman panas dan dingin. Pada dasarnya hasil pengawetan ini dimanfaatkan pada kayu untuk bangunan di bawah atap.
2. Pencelupan
Pencelupan merupakan cara pengawetan kayu dimana pada prosesnya kayu dimasukkan ke dalam wadah berisi larutan bahan pengawet dengan konsentrasi yang ditentukan dalam beberapa menit saja. Pada umumnya cara ini digunakan pada industri-indsutri pengergajian.
3. Penyemprotan
Penyemprotan merupakan cara pengawetan kayu yang dilakukan dengan alat penyemprotan pada kayu yang sangat tipis. Dimana cara ini dianjurkan pada kayu yang belum diserang perusak kayu dalam jumlah banyak.
4. Pembalutan
Pembalutan merupakan cara pengawetan kayu yang dilakukan untuk mengawetkan tiang-tiang menggunakan bahan pengawet bentuk cream (cairan) yang dapat dilaburkan pada permukaan kayu yang masih basah (Dumanauw, 1990).
5. Proses Vakum dan Tekanan
Cara ini sudah dapat dikatakan modern, dimana cara ini menggunakan proses Rueping langsung memasukkan bahan pengawet dengan tekanan sampai kurang lebih 4 atm (Dumanauw, 1990). Cara ini membutuhkan waktu prosesnya selama 10 menit.
Penutup
Cara pengawetan kayu adalah cara perendaman, pencelupan, penyemprotan, pembalutan, dan proses vakum/tekanan.
Sekian artikel yang membahas tentang 5 Cara Pengawetan Pada Kayu, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
"Salam Lestari"
Sumber :
Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta.
Author : Lamboris_Pane
Editor : panehutan